Lihat ke Halaman Asli

Wulan Sari

Mahasiswa

Peduli Lingkungan! Mahasiswa KKN Undip Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci

Diperbarui: 6 Agustus 2021   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semarang, Srondol Kulon (31/7) Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan KKN Tim II Periode 2020/2021 yang terlaksana mulai tanggal 30 Juni -- 11 Agustus 2021 dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi di wilayah Semarang ini, untuk kegiatan KKN Tim II Periode 2020/2020 diselenggarakan secara daring guna meminimalisir tingkat penyebaran virus covid-19 di daerah Semarang.

Kegiatan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, Wulan Sari (Kimia, 2018) adalah Sosialisasi pemanfaatan Limbah Rumah Tangga minyak jelantah untuk pembuatan sabun. Minyak jelantah merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, dapat digunakan kembali untuk kebutuhan kuliner akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses pengorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan mengurangi tingkat kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak dapat menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan bagi manusia dan lingkungan. Pemanfaatan minyak goreng bekas ini dapat dilakukan pemurnian agar dapat digunakan sebagai bahan baku produk berbasis minyak seperti sabun (Susinggih, dkk, 2005).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi minyak goreng mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan konsumsi minyak goreng pada akhirnya akan berdampak terhadap semakin meningkatnya limbah minyak berasal dari rumah tangga ataupun usaha rumah makan. Sampai saat ini belum ada regulasi khusus terkait pembuangan atau pengolahan minyak jelantah. Pada kegiatan ini, Wulan Sari mensosialisasikan secara langsung dan melalui pembagian poster cara pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah kepada ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Srondol Kulon. Dimana dalam Kegiatan ini bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun ini sangat sederhana yaitu berupa minyak jelantah, soda api dan air.       

Dengan adanya sosialisasi pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah, mahasiswa undip berharap masyarakat RW 02 Kelurahan Srondol Kulon dapat meningkatkan keterampilan warga dan kepedulian terhadap lingkungan karna potensi limbah minyak jelantah yang dapat dijadikan untuk pembuatan sabun serta dengan adanya pelatihan ini diharapkan juga dapat meningkatkan UMKM warga RW02 srondol kulon ditengah wabah pandemic covid 19.

-----------------------

Penulis : Wulan Sari (24030118120017/FSM/Kimia)

DPL : Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline