Abstrak
Pantai Kuta Mandalika, yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu kawasan pesisir yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi sekaligus menjadi destinasi wisata unggulan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ekosistem pesisir di Pantai Kuta Mandalika, termasuk keanekaragaman biota laut, kualitas air, serta dampak aktivitas manusia, khususnya pariwisata, terhadap lingkungan pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terumbu karang di kawasan ini masih dalam kondisi cukup baik, dengan indeks keanekaragaman hayati tergolong sedang hingga tinggi. Namun, terdapat ancaman dari peningkatan limbah domestik akibat aktivitas pariwisata yang intensif. Selain itu, padang lamun di sekitar perairan Pantai Kuta memiliki peran penting sebagai habitat ikan dan biota laut lainnya, meskipun mulai menunjukkan tanda-tanda degradasi. Rekomendasi dari studi ini meliputi pengelolaan limbah yang lebih baik, edukasi kepada masyarakat dan wisatawan, serta program rehabilitasi ekosistem pesisir. Dengan pendekatan berkelanjutan, Pantai Kuta Mandalika dapat terus mempertahankan keseimbangan antara fungsi ekologisnya dan pengembangan pariwisata.
Kata kunci: Pantai Kuta Mandalika, ekosistem pesisir, keanekaragaman hayati, pariwisata berkelanjutan, konservasi lingkungan.
Pendahuluan
Pantai Kuta Mandalika yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu kawasan pesisir yang kaya akan keanekaragaman biota laut. Wilayah ini tidak hanya menjadi destinasi pariwisata unggulan, tetapi juga memiliki potensi ekologis yang signifikan, seperti keberadaan terumbu karang, padang lamun, dan berbagai spesies ikan serta invertebrata laut. Ekosistem ini memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial yang penting, baik bagi masyarakat lokal maupun dunia pariwisata (Lestari, 2020).
Keanekaragaman biota laut di kawasan Pantai Kuta didukung oleh kondisi geografis dan iklim tropis yang ideal bagi pertumbuhan ekosistem laut, seperti terumbu karang dan lamun. Terumbu karang di kawasan ini berfungsi sebagai habitat penting bagi berbagai spesies ikan dan organisme lainnya, serta menjadi pelindung alami dari abrasi pantai. Selain itu, padang lamun berperan sebagai tempat mencari makan dan berkembang biak bagi biota laut, termasuk spesies yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti ikan, udang, dan kerang1.
Namun, tekanan akibat aktivitas manusia, seperti peningkatan pariwisata, pembangunan infrastruktur, serta pembuangan limbah domestik, telah memberikan dampak signifikan terhadap ekosistem pesisir di kawasan ini. Penurunan kualitas air laut, degradasi terumbu karang, dan hilangnya habitat penting merupakan beberapa permasalahan yang dihadapi2. Oleh karena itu, diperlukan kajian ilmiah yang mendalam untuk memahami kondisi keanekaragaman biota laut di Pantai Kuta Mandalika dan memberikan solusi berkelanjutan untuk pelestariannya (Pratama, 2021).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ekosistem laut di kawasan Pantai Kuta Mandalika, mengidentifikasi keanekaragaman biota laut, serta mengevaluasi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan pesisir. Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis dalam pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Pembasahan
Kawasan Pantai Kuta Mandalika di Lombok Tengah merupakan habitat yang mendukung keanekaragaman biota laut yang sangat beragam. Ekosistem pesisir yang terdiri dari terumbu karang, padang lamun, dan pantai berpasir menciptakan kondisi ideal bagi kehidupan berbagai spesies biota laut. Keanekaragaman ini memberikan kontribusi besar terhadap keseimbangan ekosistem laut dan mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir melalui aktivitas perikanan dan pariwisata.