Abstrak
Bendungan Pengga, yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu infrastruktur vital yang memadukan fungsi irigasi, konservasi air, dan potensi pariwisata. Dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bagi area pertanian di sekitarnya, bendungan ini telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan hasil pertanian lokal, terutama di sektor persawahan. Selain itu, Bendungan Pengga kini berkembang menjadi destinasi wisata populer, menawarkan keindahan alam yang asri dan fasilitas untuk aktivitas rekreasi, seperti memancing dan bersantai. Keberadaan bendungan ini tidak hanya menopang kebutuhan ekonomi masyarakat lokal tetapi juga menjadi aset lingkungan yang mendukung pelestarian sumber daya air dan keanekaragaman hayati. Bendungan Pengga memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan masyarakat sekitar, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai pendukung ekonomi lokal. Bendungan ini dimanfaatkan sebagai tempat penangkapan ikan oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan. Selain itu, perairan bendungan juga digunakan untuk budidaya ikan air tawar, yang menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk setempat. Tidak hanya itu, fungsi irigasi yang disediakan oleh bendungan ini membantu meningkatkan produktivitas pertanian di daerah sekitar, sehingga memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan masyarakat. Dengan potensi ini, Bendungan Pengga menjadi aset penting yang mendukung berbagai sektor pencaharian masyarakat dan keberlanjutan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fungsi multifaset Bendungan Pengga, termasuk tantangan pengelolaannya serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam untuk mendukung pengembangan bendungan sebagai infrastruktur strategis dan destinasi wisata berkelanjutan.
Kata Kunci: Bendungan Pengga Lombok Tengah, irigasi pertanian, pariwisata lombok, pengelolaan sumber daya air, destinasi wisata
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan perkembangan aktifitasnya. Namun sebaliknya,
ketersediaan sumber daya air semakin terbatas bahkan cenderung semakin langka baik kuantitas maupun kualitas yang dapat menimbulkan dampak pada kegiatan manusia. Untuk mempertahankan kuantitas air dan mengendalikan air, perlu adanya bangunan
penahan dan / atau penampung air. Bangunan yang paling sering digunakan adalah bendungan (dam).
Bendung Pengga terletak di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sungai utama dari waduk Pengga adalah Sungai Penujak, yang merupakan limpasan dari Waduk Batujai. Sungai Penujak ini mengalir dari kaki gunung Kendo ke arah selatan menuju kota Praya dan bermuara di Waduk Batujai, selanjutnya limpasan waduk ini menelusuri alur sungai Penujak yang akhirnya bermuara di Waduk Pengga. Bendungan Pengga semula dibangun untuk memberikan manfaat irigasi seluas 4.076 ha berada di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Sistem operasional waduk Batujai sangat berpengaruh terhadap pola operasi waduk Pengga karena debit pada Waduk Pengga disuplai dari Waduk Batuja (sistem interkoneksi).
Bendungan Pengga mengairi irigasi untuk lahan seluas 3.585 ha di Kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari 520 ha sawah baru dan 3.065 ha daerah pengembangan yang merupakan sebagian sawah yang sebelumnya diairi dari sistem irigasi Gebong. Sebelum air waduk digunakan untuk irigasi terlebih dahulu tenaga air yang ada dengan head/ketinggiantertentu digunakan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di daerah hilir dan untuk operasional waduk dengan daya terpasang sebesar 400 KVA. Mengingat sumber air utama
dari Bendungan Pengga ini berasal dari Sungai Penujak (satu sistem interkoneksi dengan Bendungan Batujai) yang membawa limpasan
debit banjir yang cukup besar maka Bendungan Pengga ini dapat mereduksi debit banjir sebesar 750 m3/det yakni dari 2.450 m3/det menjadi 1.700 m3/det sehingga akibat yang lebih besar dapat dihindarkan/diperkecil. Bendungan Pengga juga berfungsi untuk melayani kebutuhan air baku penduduk di sekitar waduk.
Menurut PERMEN PU nomor 14 tahun 2015 Bendungan Pengga memperluas areal pertanian beririgasi dengan mengairi irigasi untuk lahan dengan luas baku 3.589 ha, luas fungsional 3.188 ha, dan luas alih fungsi 401 ha. Semenjak Bendungan Pengga beroperasi sampai saat ini adanya peningkatan endapan sedimentasi yang menyebabkan adanya perubahan lengkung kapasitas di Bendungan Pengga dan mengakibatkan kapasitas tampungan efektif bendungan akan mengalami penyusutan. Pembangunan bendungan Pengga beserta jaringan irigasinya bertujuan untuk mengatasi kekurangan air di Daerah Lombok bagian Selatan sampai ke daerah Lombok Barat bagian Selatan (Gerung dan sekitarnya). Pola tanam yang digunakan adalah dengan pola tanam minimal Padi - Padi -- Palawija.
PEMBAHASAN
Bendungan Pengga, yang terletak di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, adalah salah satu infrastruktur penting yang dibangun untuk mendukung sistem irigasi pertanian di daerah tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi masalah gagal panen dengan memastikan pasokan air yang cukup bagi lahan pertanian di sekitarnya.
Selain fungsi utamanya dalam bidang pertanian, Bendungan Pengga juga telah menjadi destinasi wisata yang menarik. Keindahan alamnya, dengan perbukitan hijau yang mengelilingi bendungan, membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk kegiatan seperti memancing, bersantai, atau menikmati pemandangan. Pepohonan rindang di sekitarnya memberikan suasana yang sejuk, menambah kenyamanan bagi pengunjung.