EKSPLORASI KEINDAHAN ALAM DAN BUDAYA
Desa Wonodadi Provinsi Jawa Tengah, Kelurahan Temuwuh Daerah Istimewa Yogyakarta, Dan Desa Mentoro Jawa Timur
- Pada tanggal 5 -7 Januari 2024 tim karyawisata mengunjungi atau mengobservasi desa Wonodadi, Temuwuh dan desa mentoro untuk melakukan penelitian. Dengan adanya penelitian ini kita dapat menggali potensi dan informasi mengenai keindahan dan potensi yang dimiliki disetiap desa. Dengan menjaga dan memanfaatkan kekayaan alam dengan cara melestarikan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada pada masyarakat mampu memberikan pengaruh yang baik terutama untuk pengembangan sebuah tempat wisata.
Desa yang pertama yang kita kunjungin adalah Desa Wonodadi. Desa wonodadi yang berada di Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil gula semut. dikenal kewirausahaan yakni produksi gula semut. Gula semut, juga dikenal sebagai gula kelapa kristal atau gula kelapa serbuk, adalah produk gula alami yang dibuat dari nira kelapa yang dikristalkan. Disamping produksi gula semut warga desa wonodadi juga mengembangkan bibit pohon tanaman untuk ditanam dan pengrajin kayu. Selain itu pesona alam yang disuguhkan didesa wonodadi ini sangat asri dan sejuk karena masih banyak bibit-bibit pohon yang dilestarikan.
Setelah berkunjung ke desa Wonodadi desa yang selanjutnya yaitu desa Temuwuh. Desa ini terletak di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa temuwuh. Komoditi yang paling mendominasi adalah industri kayu/meubel berupa daun pintu, meja, kursi dan barang-barang dari kayu, disamping indusri pengrajin bunga palsu, serta rak-rak kayu sengon.
Desa yang terakhir kita kunjungin adalah desa mentoro, desa ini sangat banyak memiliki keindahan alam seperti pantai klayr, gua gong, sentono gentong dan lain lain. Di Desa ini banyak masyarakat yang memproduksi kerajinan tangan, dan kreasi seni lainnya. Meskipun potensi ini sangat besar, tantangan sarana dan masih menjadi kendala utama dalam pengembangan potensi keindahan alam dan budaya di ketiga wilayah tersebut. "Keterbatasan penggunaan teknologi yang masih kurang sehingga eksplorasi keindahan alam dan budaya kurang terakses oleh wisatawan luar. Sehingga perlu adanya pengembangan dan pemasaran yang cukup kreatif untuk mengeksplorasi keindahan- keindahan yang dimiliki" ungkap WULAN RAHMAYANTI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H