saya adalah orang kecil yang dipaksa bermimpi sekecil mungkin. tidak sepatutnya saya bermimpi besar apalagi ujung kepala saya terbang ke langit---kecuali, langit-langit rumah.
saya adalah orang kecil yang dipaksa berbicara sesedikit mungkin. tidak sepatutnya saya banyak berbual meskipun tentang kebenaran---kecuali, saya mau disangka tidak waras.
saya adalah orang kecil yang harus selamanya menjadi kecil. jika saya menjadi besar suatu saat, maka orang-orang akan berbondong-bondong menyembah saya seperti Tuhan mereka.
hidup saya ditentukan oleh tangan orang lain dibandingkan tangan Tuhan. bertahun-tahun saya hidup, tak pernah sekalipun saya merasa dihargai atau setidaknya dianggap hadir diantara mereka.
salahkah saya jika memendam suatu dendam? berharap mereka mati atau hidup sengsara---seperti yang saya alami sekarang. dosa kah saya jika saya mendoakan hal-hal itu kepada Tuhan?
setiap mereka tertawa atau menghina penderitaan saya, mereka sudah mati dengan cara mengenaskan ribuan kali di dalam pikiran dan imajinasi saya.
saya hanya tinggal menunggu untuk saat ini. apakah Tuhan akan berbaik hati dan membalaskan semua rasa sakit saya, atau saya harus bertindak sebagai Tuhan dan membalas mereka dengan tangan saya sendiri.
- orang kecil yang menyedihkan di tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H