Lihat ke Halaman Asli

Wulan NurSuciawaty

Mahasiswa UIN Jakarta

Naskah Hikayat Si Miskin: Wujud Kekayaan dan Takdir Allah Swt

Diperbarui: 23 Oktober 2022   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Digital Collections Khastara Perpusnas RI

Naskah merupakan objek yang digunakan dalam kajian filologi. Tidak semua naskah dapat digunakan sebagai objek kajian filologi. Naskah yang merupakan hasil tulisan tangan penulis yang ditulis di atas bahan kertas lontar, nipah, daun enau, dluwang, kulit kayu, kertas eropa dan bambu yang naskah sudah berumur minimal 50 tahun sejak tulisan tangan tersebut ditulis. Naskah kuno Nusantara memiliki beragam macam aksara dan Bahasa, seperti aksara jawi, aksara pegon, aksara serang, dan aksara jawa, kemudian Bahasa Melayu, Jawa, Sunda, Aceh, Minangkabau, Madura, Bali, Lampung, dan Bugis.

Naskah kuno nemiliki berbagai infomasi dalam berbagai bidang dan terdapat nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan yang sudah ada pada zaman dahulu. Salah satu naskah kuno yang menyampaikan sebuah informasi dan nilai-nilai yaitu hikayat. Hikayat merupakan sastra lama berbentuk prosa. Dalam mengetahui maksud atau arti dalam isi kandung pada suatu naskah perlu melakukan kegiatan alih aksara dan alih bahasa.

Hikayat Si Miskin W 175

Naskah Hikayat Si Miskin adalah sastra lama melayu asli yang ditulis dengan aksara arab dan menggunakan bahasa Melayu. Naskah melayu kuno Hikayat Si Miskin merupakan rekaan cerita pra Hindu yang mengisahkan tokoh-tokoh manusia yang sakti. Hikayat si miskin mencerminkan hubungan erat dengan kepercayaan pribumi pada masa itu. Dalam isi Hikayat Si Miskin memiliki banyak nilai budaya, salah satunya yaitu nilai keagamaan dalam wujud kekayaan dan takdir Allah Swt. Terhadap hambar-Nya di masa kerajaan kala itu.

Naskah Hikayat Si Miskin W 175 ini ditulis di atas kertas kuning eropa, tidak teridentifikasi nama pengarang, tempat penerbitan. Catalog ID 102974. Kondisi naskah ini sedikit lusuh, ada warna yang pudar di salah satu kertas hingga sedikit samar tulisan arab dan memiliki 124 halaman dan dijilid dengan sampul depan dan belakang lebih tebal dan bermotif bercak warna kuning dan merah daripada bagian isinya. Meskipun sedikit lusuh dan ada yang samar pada tulisan, tetapi masih terlihat jelas dan terjaga perawatannya sehingga masih mudah di baca.

Naskah Hikayat Si Miskin disimpan menjadi koleksi di Khastara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah ini juga terdapat naskah versi fotokopian salah satu kumpulan cerita pada Puspa Warna Taman Aneka dikoleksikan di Museum Negeri Sang Nila Utama Provinsi Riau. Dicetak pada tahun 1916 di Kota Leiden percetakan P.W.M.Trp.

Wujud Kekayaan dan Takdir Allah Swt. 

Naskah Hikayat Si Miskin menceritakan si miskin yang merupakan seorang Raja Keinderaan yang terkena sumpah Batara Indera sehingga jatuh miskin Bersama sang istri. Laki istri ini Bernama Maharaja Indera Angkasa dan istrinya Bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Atas kekayaan dan takdir Allah Swt. Diberikan kepada laki istri ini dapat melahirkan seorang anak laki-laki dan saat ingin membangun tempat singgah, laki istri ini menemukan emas di dalam tanah. Lalu mendirikan sebuah kerajaan yang dinamakan Negeri Puspasari dan menjadi kaya. Atas hasutan raja dan ahli nujum yang memberikan ramalan palsu kepada Maharaja Indera Angkasa yang menyebabkan kedua anaknya yaitu Raja Markamah dan Tuan Puteri Nila Kesuma karena ramalan palsu yang mengatakan bahwa kedua anak itu akan membawa kecelakaan bagi negeri puspasari, sehingga mereka dibuang oleh ayahnya sendiri.

Setelah tiga hari kedua anak ini pergi ke hutan, negeri puspasari jatuh dan terbakar habis. Sehingga laki istri ini jatuh miskin kembali. Di hutan Markamah dan Puteri Nila Kesuma terpisah. Markamah dibuang ke laut lalu menikah dengan Tuan Puteri Cahaya Khairani dan Puteri Nila Kesuma diangkat sebagai anak oleh Raja Puspa Indera dan menikah dengan anak putera Raja Puspa Indera yaitu Raja Magindera Sari. Diakhir cerita, Markamah dan Puteri Nila Kesuma berhasil menemui kedua orang tuanya. Dengan kesaktian yang dimilikinya, ia berhasil mengembalikan kerajaan.

Pada naskah Hikayat Si Miskin ini terdapat Wujud kekayaan dan takdir Allah Swt. Yang diberikan kepada hamba-Nya, yakni pada saat si miskin sedang menggali tanah untuk mendirikan tempat singgah, mereka menemukan emas yang melimpah di bawah tanah yang akhirnya si miskin mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Negeri Puspasari Bersama istrinya dari hasil penemuan emas. Lalu memberikan kekayaan berupa kesaktian dari Allah Swt. Kepada Markamah untuk melindungi diri dan adiknya saat mereka dibuang ke hutan oleh orang tuanya salah satunya yaitu Markamah bisa berbicara dengan seekor ikan nun. Lalu, atas kesaktian yang diberikan Allah Swt. kepada Markamah ini dapat mendirikan Kembali kerajaan bagi mereka dan orang tuanya yang sebelumnya telah hancur terbakar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline