Lihat ke Halaman Asli

wulan lestari

Wulan Dwi Lestari, Mahasiswa Program Studi S1- Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Jember

Pemanfaatan Digital Marketing sebagai Pembangkit UMKM Tempe di Desa Sepande

Diperbarui: 2 September 2021   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sidoarjo -- Pada tanggal 11 Agustus 2021, mahasiswa Universitas Jember melaksanakan kegiatan KKN Back to Village III di kampung halaman masing-masing. Pelaksanaan KKN Back to Village ini dilakukan agar mahasiswa dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu skripsi. 

Adapun jumlah mahasiswa Universitas Jember yang menjalankan program KKN Back to Village di tahun 2021 ini yakni sebesar 3.707. Pelaksanaan Program KKN BTV III ini sempat mengalami kemunduran, dikarenakan adanya kebijakan dari pemerintah yakni Pemberlakuan Pemberantasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Namun, seiring dengan berkembangnya waktu akhirnya Pihak Universitas Jember memutuskan untuk melaksanakan Program KKN ini.

Program KKN Back to Village III ini berlangsung selama 30 hari, mulai dari tanggal 11 Agustus 2021 s/d 09 September 2021. Keistimewaan dari program KKN kali ini adalah mahasiswa dapat memilih lokasi desa dan objek sasaran sesuai dengan keinginan mahasiswa. 

Tidak hanya itu saja, mahasiswa Universitas Jember juga bebas untuk memilih tema program KKN yang akan dijalankannya. Ada 5 tematik program KKN di Universitas Jember, diantaranya : Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19, Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penanganan Covid 19, Program Pemberdayaan BUMDES/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid 19, Program Literasi Desa Masa Pandemi Covid 19, dan Program Penanganan Stunting dan AKI AKB. ( Ketua LP2M UNEJ, Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P).

Wulan Dwi Lestari, Mahasiswa Program Studi S1-Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, Kelompok 66 memilih salah satu program KKN yaitu Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19. Pengajuan program KKN dengan tema "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19" telah di setujui oleh Dosen Pembimbing Lapangan , Hery Indria Dwi Puspita, S.Si.,M.T.

Objek sasaran yang dipilih dalam kegiatan KKN kali ini yaitu pada UMKM tempe milik Bapak Sukari. Lokasinya berada di Desa Sepande, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. Desa sepande merupakan salah satu desa di Sidoarjo yang terkenal dengan sebutan " Desa Tempe ". Mayoritas penduduk yang ada di Desa Sepande memilih untuk bekerja sebagai pengrajin tempe dan tahu. Luas wilayah di Desa Sepande mencapai 160,195 hektar/m2.  

Pada awalnya, masyarakat banyak yang bekerja sebagai petani jagung, padi dan biji-biji-an namun dengan seiring berjalannya waktu lahan pertanian di alih fungsikan sebagai tempat permukiman penduduk. Saat ini, masyarakat di Desa Sepande memilih bekerja sebagai pengrajin tempe, tahu dan juga ada yang membuka usaha lontong. Masyarakat memanfaatkan potensi yang ada di desa untuk mencukupi kebutuhan hidup nya.

Usaha tempe yang dijalankan oleh Bapak Sukari masih berjalan hingga saat ini, namun produksi tempe mengalami penurunan. Produksi pembuatan tempe milik Bapak Sukari berkurang hingga 30% dari proses produksi tempe semula. 

Hal yang menyebabkan produksi tempe berkurang ialah harga kedelai yang melambung tinggi serta adanya PPKM yang menyebabkan para penjual makanan banyak yang tutup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline