Pagi buta, ia tak lagi peduli usia
Aku menatapnya lekat
Tubuh renta masih kuat mengayuh cangkul
Pagi berangkat, siang pulang, kemudian kembali lagi
Ia tak sendiri
Ada wanita yang selalu menemani
Andai ia bisa memilih
Mungkin ia akan terus menggarap sawah
Bukan karena ingin kaya
Tetapi itu sudah menjadi kewajiban
Panas terik seperti kawan