Lihat ke Halaman Asli

Wulandari

blogger

Yang Dirasa [Buku]

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terselip diantara mereka
Sesekali dilirik olehmu
Ruangan yang dingin
Posisi di kotak besi
Terkadang memuatku menggigil

Jarang sekali aku disentuh
Apa karena aku tak menarik
Atau karena telah kusam
Aku memang ta pandai berdandan
Toh, siapa yang mau mendandaniku

Suatu saat aku melihat
Seorang yang sedang mencari-cari
Ia bertanya kepada bapak penjaga
Rupanya seorang wanita
Lembut nian tangannya
Wangi dan bersih
Aku malu ketika ia mulai membukaku

Matanya terpancar kebahagiaan
Seolah apa yang ia cari selama ini ada diriku
Ia tersenyum

Nampaknya ini pertama kalinya
Aku keluar dari ruangan dingin
Ia meletakkanku dengan sopan
Dibawanya aku di bawah pohon rindang

Seminggu dua minggu
Ia terus membawaku
Ke taman, mall, masjid
Bahkan ia tak melupakanku

Hingga tibanya perpisahan
Rasa-rasanya aku tak mau
Tangan lembutnya
Bola matanya
Dan senyumannya
Tak bisa lenyap begitu saja

Teman-temanku pun begitu iri
Ia bertanya kemana saja aku pergi
Apa saja yang sudah dilakukan
Aku banyak bercerita
Karena selama ini
Aku hanya menjadi pendengar

Wanita itu merawatku dengan baik
Ia mendandaniku dengan plastik tebal transparan
Tubuhku pun menjadi tambah harum
Ia selipkan pula bunga kertas kering di dalamnya

Buku sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline