Lihat ke Halaman Asli

Diskusi Membangun Indonesia Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah

Diperbarui: 25 November 2018   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Berbeda dengan propinsi lainnya, Jawa Timur memiliki perekonomian yang stabil, bahkan jauh di atas propinsi lainnya. Dalam lima tahun terakhir tercatat, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selalu berada lebih dari 5%.

Pada, Kamis, 22 November 2018 lalu, Forum Merdeka Barat 9 mengadakan diskusi di Kantor Sekda Pemprov Jatim, Surabaya. Acara tersebut bertajuk Membangun Indonesia Dalam Perspektif Peningkatan Daya Saing Daerah dengan dihadiri oleh beberapa orang penting di negeri ini.

Dokpri

Dicatat dalam tahun 2012 angka pertumbuhan ekonomi nasional 6,23% sedangkan Jawa Timur jauh lebih unggul 0, 41% yaitu 6,64%. Ini berarti pertumbuhan ekonomi di propinsi Jawa Timur ini selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada acara Forum Merdeka Barat 9, yang diadakan pada Kamis lalu, hadir Menteri Riset, Tekhnologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir. Beliau berkata, "Di mana daya saing bangsa harus kita dukung terus, yaitu dengan peningkatan SDM (Sumber Daya Alam)."

Banyak faktor yang mempengaruhi perekonomian di bangsa ini, khususnya Jawa Timur. Salah satunya ialah dengan meningkatnya SDM atau Sumber Daya Alam. Di mana SDM pun dipengaruhi oleh pendidikan.

Untuk itu, banyak sekali PR yang harus kita kerjakan, untuk meningkatkan SDM ini. Tentunya, pemerintah juga turut andil dalam hal ini.

Meningkatnya Perekonomian di Bidang Industri

Dokpri

Bapak Mohammad Nasir kembali mengatakan, "Kalau saya bilang tadi di Iran pada sepuluh tahun melahirkan 1000 start-up, di Indonesia pada pemerintahan Jowoki- Jusuf Kalla, tercatat pada tahun 2018 ada 956 start-up."

Meliadi Sembiring, Seketaris Kementerian dan UKM, pula mengatakan pada pemerintahan sekarang benar-benar diterapkan mengenai meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti pemerataan kesejahteraan masyarakat,"Kalau tidak rata, jurang pemisah antara yang kaya dan miskin akan semakin lebar,"lanjut beliau.

Dari tahun ke tahun, sektor industri mengalami tren peningkatan dengan pertumbuhan di atas 5% untuk beberapa tahun terakhir. Tentunya, hal ini juga dipengaruhi oleh munculnya banyak startup yang memang benar-benar sukses dan memberikan pengaruh besar pada masyarakat.

Inflasi triwulan II 2018 berada di angka 2,67%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 3,16%. Catatan inflasi ini merupakan terendah dari 10 tahun terakhir. Rendahnya, inflasi ini dikontribusikan oleh kelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, transportasi, komunikasi dan jasa keungan.

Seperti yang kita ketahui, generasi millennials sekarang cenderung menyukai traveling, dan kuliner. Sangat masuk akal, apabila pada kelompok makanan dan transportasi mempengaruhi rendahnya inflasi dan perekonomian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline