Lihat ke Halaman Asli

Tren

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apa yang terlintas tentang tren.

gaya hidup, antusias, tanpa peduli realitas

si pemimpi ulung berniat menghancurkan pemimpin busuk

si kadal yang melompat- lompat sembari mengumpat

acapkali, bunga bangkai semarakkan kebejatan diantara kemunafikan

mengumbar birahi bukan lagi harga sebuah diri

masing- masing acap kali bangga seakan punya hati

lempar sana cambuk sini

hati? kemana kata nurani.

di kepalan tangannya, tergenggam belati

kepada sang kadaliya maksudkan hati

bertema jejak pacak sang penguasa yang nyeri

di injak berontak, teriak mati

maju...,

inikah yang kita tuju

menyambang tren menyambung sembilu

menghunus lara dusta nomor satu

realitas yang ada, tren tak lagi mengusung malu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline