Lihat ke Halaman Asli

Bagi-Bagi Kondom, Mau?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13401796711632123924

Kementerian Kesehatan merencanakan akan membagi-bagikan kondom secara cuma-cuma kepada kelompok seks berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan.

Hal itu diungkap Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang sebelumnya memang dikenal sebagai aktivis peduli HIV/AIDS. Program bagi-bagi kondom itu dilakukannya mengingat masih tingginya angka HIV/AIDS di Indonesia.

Nafsiah menjelaskan yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan.

Rencana ini kontan mendapat kritik tajam dari berbagai pihak.Kritik pedas antara lain datang dari Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.Saat memberikan sambutan pada peringatan Harlah Ke-66 Muslimat NU di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (19/6/2012), Khofifah mengatakan bahwa persoalan yang melanda bangsa ini adalah kemerosotan moral, dan bagi-bagi kondom bukan satu penyelesaian masalah.

"Yang jelas bagi-bagi kondom tidak akan selesaikan masalah moral di Indonesia," kata Khofifah.

Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid itu, program kementerian pimpinan Ibu Nafsiah itu dinilai merusak orkestra pemangunan karena tidaksinkron dengan program kementerian lain yang mengarah pada pembangunan moral dan karakter. Kementerian Agama telah memprogram gerakan Magrib mengaji, sementara Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan telah menyiapkan pedoman pendidikan karakter.

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/20/327389/293/14/Khofifah-Kritik-Rencana-Bagi-Bagi-Kondom

5 Juta Perempuan Hamil tak Terencana

Namun disisi lain, Khofifah mengakui adanya fenomena kehamilan tak terencana di Tanah Air.Berdasarkan data yang yang "up date" Muslimat NU pada tahun 2011, ada lima juta perempuan menggugurkan kandungan, sebagian besar berusia 16 tahun ke bawah, yakni mencapai 62 persen.

"Persoalan umat yang sudah seperti ini jangan dijawab bagi-bagi kondom bagi remaja kita. Akan tetapi, bagaimana kita ikhtiar luar biasa agar ada iman dan takwa yang tertanam pada anak-anak kita," kata Khofifah. Nah, Kompasianer, ada dua tokoh perempuan yang sama-sama peduli pada persoalan bangsa ini. Mari kita berikan apresiasi yang tinggi pada kepedulian mereka tanpa harus mempertentangkan pendapat keduanya secara hitam-putih. Kita tentu setuju bahwa masalah HIV/AIDS adalah masalah serius bangsa ini dan karenanya mendesak pula untuk diatasi.

Di sisi lain kita juga prihatin bahwa ada lima juta remaja-remaja putri kita menggugurkan kandungan akibat pergaulan bebas. Program bagi-bagi kondom dan program pembangunan moralkendati bertujuan sama, namun ia merupakan dua program yang berbeda dengan kelompok sasaran yang berbeda pula. Karenanya keduanya tidak bisa saling dipertentangkan, namun tidak mustahil untuk digandengkan. Tinggal bagaimana mengatur teknisnya....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline