Lihat ke Halaman Asli

Risky Ayu Wulan Sari

Mahasiswa BK UKSW

Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kenakalan Siswa SMA N 2 Salatiga

Diperbarui: 14 Desember 2021   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Setiap orang berkeinginan untuk belajar tanpa mengenal usia karena Pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan seseorang. Siswa bisa mengembangkan potensi dirinya dengan bantuan guru yang akan mengarahkannya. Peran guru BK dan usaha-usaha penanganan kenakalan siswa di SMA N 2 Salatiga. Peran yang dimaksudkan di sini adalah suatu bagian yang memegang pimpinan terhadap terjadinya suatu peristiwa. 

Guru bimbingan konseling (konselor) di SMA N 2 Salatiga berusaha memehami siswa (konseli) sebagai ada dalam dunianya. Setiap kenakalan siswa yang ada di SMA N 2 Salatiga harus segera diantisipasi atau dicarikan solusi agar tidak semakin parah yang dapat menyebabkan kerugiaan baik pada dirinya maupun bagi orang lain. Guru BK disana merencanakan sebuah program khusus untuk menyelesaiakan masalah kenakalan siswa tersebut. Salah satu usahanya yaitu satuan lanyanan bimbingan dan konseling yang terorganisir di sekolah yang ter jadwal. Selain itu guru BK bisa minilisir kenakalan siswa, dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling di sekolah, guru BK di SMA N 2 Salatiga harus membina hubungan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk mencapai tujuan tersebut secara efesien. 

Dari sini peran bimbingan dan konseling bukan hanya untuk mengatasi siswa saja tetapi membantu guru kelas dalam mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan konseling lebih sistematis dan bermutu. Guru BK berperan utama memberikan bantuan psiklogis dan profesional yang diberikan kepada siswa (konseli) agar dapat berkembang secara optimal. Kenakalan yang sering ditemukan di SMA N 2 Salatiga yaitu seringnya siswa membolos dan sampai menimbulkan pertanyaan dari berbagai guru di sekolah karena siswa sering tidak masuk kelas.

 Kenakalan ini pada umumnya dilakukan oleh remaja dan siswa sekolah lanjutan serta yang sudah putus sekolah. Faktor penyebab kenakalan remaja disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu faktor internal di dalam remaja dan faktor eksternal dari luar dirinya. Siswa yang melakukan hal tersebut biasanya timbul dari factor ketidak harmonisan keluarga, dan bisa juga karena factor dari teman sebayanya yang mempengaruhi agar siswa tersebut membolos, pengaruh media massa dan lain-lain. Penanganan ditempuh konselor dalam mengatasi masalah siswa bersifat akademik dan nasehat yaitu: tindakan preventif, tindakan represif, tindakan kuratif dan tindakan development. 

Strategi yang dilakukan guru BK di SMA N 2 Salatiga adalah konseling individual, konseling kelompok mediasi, dan kotak masalah. Dengan adanya tindakan di atas seorang remaja akan menerima dan memahami diri karena merasa di hargai dengan sendirinya ia akan bertindak sesuia norma aturan yang ada, tapi bila remaja ditindak atau metode yang keras maka dia akan tambah nakal dan akresif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline