Lihat ke Halaman Asli

Rasa Ku, Rasa Mu, Rasa Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Setahun yang lalu mungkin ku terpesona karenanya

Ku terpesona karena buah pikirnya, parasnya, atau mungkin karena sikap dan sifatnya

Terasa begitu dinanti saat-saat bersamanya, namun rasa itu hanya menjadi rasa yang terpendam dalam hati

Tapi kini saat kuberada begitu dekat dengannya hingga tak berjarak, tak kurasakan lagi rasa yang setahun silam hinggap dalam benak ini

Tak ada rasa yang istimewa ku rasa saat berada disampingnya dalam perjalananku ini,

Ya, rasa itu memang telah menguap ke langit-langit yang kelabu

Setahun sudah hati ini tak terasah dan terjamah oleh sang pemahat hati

Kurasakan kesunyian yang menghinggapi jiwa ini

Jiwa ini serasa melayang-layang entah kemana mencari seorang pemahat andal yang mampu memahat rasa ini menjadi sebuah karya yang begitu indah namun sederhana

Dalam perjalananku menuju Barat, 24 Juli 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline