Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa mengenal 2 jenis komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Seperti yang kita ketahui bahwa verbal berarti kata, jadi komunikasi verbal adalah komunikasi dengan kata-kata (lisan). Sedangkan komunikasi nonverbal adalah kebalikannya yaitu komunikasi tanpa kata-kata (bahasa tubuh). Bahasa tubuh yang merupakan bentuk dari komunikasi nonverbal, yang memfokuskan kita untuk lebih menggunakan gerakan tubuh sebagai isyarat saat sedang berkomunikasi.
Meskipun secara teoritis komunikasi nonverbal dapat dipisahkan dari komunikasi verbal, dan dalam keyataannya kedua jenis komunikasi ini saling jalin-menjalin dalam komunikasi tatap muka setiap harinya. Misalnya, ketika kita mengatakan "Iya" tanpa kita sadari kita juga telah menganggukkan kepala di waktu yang bersamaan; kita tidak mengatakan "Iya" terlebih dulu lalu menganggukkan kepala sesudahnya. Isyarat tubuh ini sangat berpengaruh daripada bahasa verbal-verbal yang lain. Salah satu alasannya adalah bahwa isyarat nonverbal dapat memberikan informasi mengenai tujuan dan respon emosional kita. Dan dari Alo Liliweri, bahasa tubuh adalah gerakan yang didasari oleh tubuh yang mana merupakan sebagian perilaku nonverbal (termasuk yang kita miliki) dan dapat kita sampaikan melalui symbol komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan dengan orang lain. Sedangkan menurut Richard E. Potter dan Larry A. Samoval, bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan di mana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, dan lain sebagainya.
MENGAPA BAHASA TUBUH ITU PENTING?
Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam proses komunikasi, terutama dalam konteks kredibilitas dan efektivitas komunikator. Bahasa tubuh dapat memperkuat pesan verbal atau merusak kredibilitas komunikator jika tidak konsisten dengan pesan yang disampaikan. Saat kita menyampaikan pesan, yang mempengaruhi komunikan bukan hanya isi pesan tersebut, tetapi juga cara penyampaiannya. Bahasa tubuh ini juga memungkinkan kita untuk mengartikan apa yang sebenarnya kita dipikirkan atau dirasakan tanpa hanya bergantung pada nada suara dan ucapannya saja. Maka dari itu, bahasa tubuh berfungsi sebagai wawasan tambahan terhadap emosi yang tidak terucapkan yang dapat menjadi sangat penting di tempat kerja. Kita dapat menggunakan bahasa tubuh untuk membuat kata-kata kita lebih berdampak dan berkomunikasi lebih efektif.
Kepercayaan diri seorang komunikator tercermin dalam bahasa tubuh yang tegas dan meyakinkan, seperti postur tubuh yang tegak dan gerakan tangan yang mantap. Kesadaran diri memungkinkan kita untuk menyadari dan mengendalikan bahasa tubuhnya agar konsisten dengan pesan verbal yang disampaikan. Selain itu, kemampuan membaca reaksi audiens membantu komunikator menyesuaikan bahasa tubuhnya untuk meningkatkan interaksi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan audiens. Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang efek bahasa tubuh, komunikator dapat meningkatkan komunikasi dan membangun ikatan yang lebih erat dengan audiens mereka.
SEBAGAI MEDIA KEPERCAYAAN
Kepercayaan memainkan peran penting dalam membentuk hubungan dan interaksi, mempengaruhi keberlanjutan dan kualitas. Memahami pentingnya bahasa tubuh dalam menumbuhkan kepercayaan memiliki implikasi praktis yang luas di berbagai domain. Dalam negosiasi bisnis, menampilkan bahasa tubuh yang dapat dipercaya dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan kesepakatan yang sukses . Selain itu, dalam pengaturan pendidikan, pendidik yang memanfaatkan bahasa tubuh untuk membangun kepercayaan dengan siswa dapat menumbuhkan suasana belajar yang lebih efektif dan mendukung.
Ini berfungsi sebagai jembatan antara homeostasis individu dan kelompok, mengurangi kompleksitas perilaku pemantauan dan memverifikasi pernyataan dalam hierarki sosial. Kepercayaan melibatkan kesediaan satu pihak untuk rentan terhadap pihak lain, dengan asumsi bahwa wali amanat akan bertindak dengan cara yang menguntungkan pihak yang dipercaya menyoroti tiga dimensi kunci kepercayaan: kemampuan, kebaikan, dan integritas, yang sangat penting dalam menentukan keandalan dan integritas individu dalam interaksi sosial. Kepercayaan pada teknologi juga semakin penting, mempengaruhi penerimaan pengguna dan pergantian pasar solusi teknologi.
SEBAGAI PELENGKAP INFORMASI
Kebenyakan informasi atau isi sebuah pesan dapat tersampaikan secara nonverbal. Isyarat-isyarat nonverbal kita dapat mengulang, mensubsitusi, menguatkan ataupun mempertentangkan pesan verbal kita. Coba bayangkan semua perilaku nonverbal yang melengkapi secara sekunder mengenai mengatakan sesuatu sebagai tambahan untuk kata-kata kita. Beberapa isyarat nonverbal dapat sebagai pengganti untuk kata-kata. Lambaian tangan misalnya, dapat menjadi pegganti untuk kata "halo" atau "selamat jalan".