Lihat ke Halaman Asli

Wuanlu Balatjai

Sarjana Ilmu Teologi

Perempuan dan Peradaban

Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rocky Gerung di dalam tulisan yang membahas perempuan dan perdamaian, ia mengatakan bahwa perempuanlah yang melahirkan kehidupan, sehingga dengan melahirkan kehidupan maka ia mencintai kehidupan tersebut. artinya perempuan dan kehidupan adalah satu entitas yang tidak bisa kita pisahkan. Menurut penulis perempuan bukan hanya melahirkan kehidupan, namun perempuan adalah kehidupan itu sendiri. perempuan adalah perpanjangan tangan Allah untuk mewujudkan kehidupan di tengah-tengah dunia. 

Sedari dari awal ketika sang ibu mengandung, ia telah memberikan sebagian kehidupannya kepada sang anak, sang ibu membagi nutrisi dengan sang anak. Ini yang dikatakan oleh Rocky gerung bahwa perempuan dari awal telah menciptakan keadilan, ia membagi nutrisi secara adil kepada sang anak dan untuk dirinya sendiri. kemudian, ketika seorang anak lahir pertama kali ia mendapatkan nutrisi yaitu dari sang ibu, yakni melalui ari susu ibu (ASI). Jadi memang benar bahwa Allah memakai perempuan untuk menjadi sumber kehidupan di tengah-tengah dunia.

Menurut penulis peradaban sama halnya dengan kehidupan. Peradaban menunjukkan kualitas kehidupan. Kehidupan manusia tidak bisa kita sangkali bahwa ia akan terus maju. Kemajuan yang dialami oleh dunia saat ini, sangatlah signifikan, sekarang kita berada di era 5.0 yang maraknya dunia teknologi digital atau Artificial Intelligence (AI), namun kita terkadang melupakan bahkan tidak menyadari peran perempuan dalam hal ini, sehingga di dalam dunia sosial, politik, dan budaya yang berkaitan dengan peradaban saat ini. 

Maka yang terjadi penindasan terhadap perempuan, baik secara verbal dan non verbal bahkan perempuan selalu menjadi sang Liyan atau orang yang tidak bisa Ada melalui dirinya sendiri, melainkan diadakan oleh laki-laki, inilah yang menjadi diskursus dari feminis eksistensialis. Jadi perempuan dianggap yang melahirkan peradaban namun ditindas oleh peradaban.

Bagian awal, penulis telah mengatakan bahwa sedari awal perempuan sangat berperan penting dalam kehidupan. Artinya sedari awal perempuanlah yang berperan penting terhadap suatu peradaban, sehingga barangsiapa yang menindas perempuan ia tidak berhak menikmati peradaban ini. Secara logika kalau kita menindas perempuan maka kita menindas kehidupan, kalau kita menindas perempuan maka kita telah menindas peradaban, dan perbuatan atau tindakan tersebut adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang pengkhianat karena telah menindas sumbernya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline