Lihat ke Halaman Asli

Faktor Penyebab Melemahnya Rupiah

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat sore( 29/11), posisi rupiah kembali pada area positif yaitu Rp 11.965 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 12.027 per dolar AS.

Kenaikan dan penurunan nilai tukar rupiah bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal seperti dikutip dari pernyataan menteri Keuangan Chatib Basri pada ANTARA, jumat malam (29/11).

Faktor eksternal penyebab terjadinya depresiasi terhadap rupiah adalah penarikan stimulus moneter dari The Fed ( Bank Sentral AS ) yaitu kekhawatiran terhadap Tapering off.

Fed tapering adalah rencana pengurangan pembelian obligasi dari masyarakat oleh Bank Sentral Amerika. Apabila ini terjadi maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan menurun, begitupun sebaliknya jika tapering di off kan maka Bank Sentral akan membeli surat hutang pemerintah dan surat hutangnya sendiri dari masyarakat, kemudian mencetak uang lebih banyak untuk membayar surat hutang tersebut sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat. Hal inilah yang berakibat buruk pada nilai mata uang asia seperti rupiah ( Indonesia ), Peso ( Filiphina), Bath ( Thailand ).

Kemudian faktor internal melemahnya nilai rupiah adalah peningkatan permintaan valas rutin akhir tahun.

Peningkatan permintaan valas rutin akhir tahun disebabkan oleh kewajiban perusahaan-perusahaan untuk membayar bunga utang mereka dan pembayaran impor dari korporasi.

Lebih lanjut Chatib menjelaskan bahwa untuk menghadapi krisis melemahnya rupiah dapat dilakukan dengan menekan defisit neraca transaksi berjalan melalui implementasi paket kebijakan ekonomi yang telah terbit pada Agustus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline