Lihat ke Halaman Asli

Promosi yang Keliru kok diliput Terus, Kasian Pak Jokowi

Diperbarui: 25 Maret 2016   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Si burung Biru, siapa engga kenal taksi ini,? pasti lo, gw and semua pernah naik, dari dulu gw dan keluarga selalu naik ini taksi, pertimbangan pertama karena pelayanan yang bagus dan safety. pertimbangan kedua, bokap gw pernah ketinggalan stick golf dan di kembalikan dengan utuh, ini gw sebut sebuah prestasi bagus, gw sendiri pernah ketinggalan tas berikut isi.(lepi, dompet dan lainya,) sewaktu gw mau ke bogor,

tapi ketika uber and gojek muncul, keluarga gw coba-coba pakai jasa mereka, sekali gw ke kampus pake gojek, dan lama-lama ketagihan.begitu juga dengan bokap and nyokap gw,bokap juga ketagihan,katanya cepet, nikmat dan efisien,gw engga tau nikmatnya di mana, kalau cepet dan efisien gw setuju, gw berharap kenikmatan itu cuma bokap yang merasakan.(ampun dah)

Gojek,
Cepet dan Murah, ini gw alami sendiri, bukan katanya, cepetnya karena dia bisa lewat gang-gang kecil dan juga bisa lewat di sela mobil, lo bisa bayangin kan, jakarta di pagi hari, berdasar hitungan lap tercepat gw, jarak dari Pondok indah ke grogol itu 40 menit, atau tepatnya gw pernah catet 40:30:09. Teng dari depan rumah. sedang gw naik mobil, lap tercepat 1 jam 20 menit. dan lap terlama 2 jam, lo bisa bayangin kan kalau gw di anter naik Mobil,apalagi naik taksi konvesional, berapa gw harus bayar. Gojek juga Murah, gw ga sebut biaya, tar di kita promosi.

Uber,
Gw sebut uber Murah, kalau kecepatan jauh sama gojek, tergantung lokasi jalan juga, kalau semisal dari Pondok Indak ke bandara, lebih cepet naik uber, kalau gojek kelamaan, karena uber lewat tol.kalau antar dalam kota, atau ga lewat tol, tetep cepetan gojek, kalau bandingin sama taksi konvesional, maka tarif uber jauh lebih Murah banget. gw ga sebut tarif, tar di kira promosi, yang pasti jauh banget bedanya.

Taksi konvesional belum siap menghadapi teknologi,dan (Tidak mau,) ini yang gw baca, atau gw analisa, padahal seharusnya mereka bisa mempelopori ini di indonesia, kalau mereka mau, lo tau semua kan, kalau si burung biru itu perusahaan gede, kenapa ga di coba dari dulu, menurut kolega gw mbak nudia, si burung biru jauh hari sudah mengetahui aplikasi ini, katanya mereka berfikir 'aplikasi ini tidak akan berjalan di indonesia," karena masyarakat juga belum siap menerima teknologi informasi." ternyata mereka salah besar, terbukti uber gojek dan lainya makin berkembang. apakah salah mereka (pengusaha) yang menampung aspirasi aplikasi ini,? ada kalimat sederhana,"lo dulu ga mau, sekarang lo nyesel deh.'

kalau menurut gw pribadi, alasan mereka yang dulu ga mau dengan mengatakan "masyarakat kita belum siap akan teknologi,'itu hanya sebuah jawaban yang aneh agar selesai diskusi, karena gw yakin sebenarnya mereka mau, tapi kan si burung itu berupa perusahaan perseoroan terbuka, yang udah terlanjur go public, juga udah terbiasa menanggguk untung yang besar, jadi mereka pikir dengan menggunakan aplikasi ini akan mengurangi laba, padahal, kalau mereka mau pakai ini aplikasi, Hemm,. Gw yakin tambah maju. karena ini berupa service yang akan berlangsung terus menerus, dan pasti akan menghasilkan laba yang besar juga.

untuk di ketahui saja, sejak ada uber dan gojek ataupun lainya, sorry,' supir dari si burung biru banyak yang risain, dan beralih mengemudi uber dan gojek,' ini fakta, gw sendiri dua kali nemuin ini di saat naik uber, dengan dua orang berbeda, mereka mengaku eks si burung biru,' gw tanya, kenapa mereka beralih ke uber,? mereka jawab dengan simple,'nambah penghasilan.! gw ga bisa ceritakan keluhan keluhan mengenai lainya, ga etis, yang pasti sejak mereka beralih menjadi supir uber atau gojek, mereka bisa ngasih keluarga lebih gede, gw sebut naiknya penghasilan sebesar 200%-300% dari penghasilan dia sebelumnya. suatu perkembangan yang baik kan, terlepas mereka bohong atau mengada ada gw ga tau, yang pasti gw percaya ucapan mereka,

Sebenarnya solusi yang tepat itu ikut menggunakan aplikasi itu,(joint venture) kenapa engga.? ini belum terlambat,bukan malah demo ga karuan kaya gitu,si burung sendiri udah ngasih keterangan persnya, "kami tidak menyuruh demo, bener banget kalian ga nyuruh demo, tapi kalian tau kan kalau mau ada demo, kenapa gw sebut tau, karena ijin demo udah di kantongi sehari sebelumnya. gw aja tau bakalan ada demo tanggal 22 maret, masa kalian ga tau, aneh,

Menurut gw demo itu sebuah blunder, karena masyarakat udah ngebaca strategi promosi yang di lempar. demo, rusuh,dan ngasih gratisan deh. ini udah kebaca banget, apa sih yang di dapat,? apa bisa mengembalikan masyarakat untuk langsung naik si burung lagi.? gw bilang susah, karena masyarakat juga realistis, contohnya gw, gw akan memilih yang lebih efisien dalam pengluaran keuangan, saat ini uber sama gojek yang murah, maka gw pilih dia, simple ga kira-kira.? tapi juga gw kasian kalau perusahaan sebesar itu harus kalah sama aplikasi. makanya win-win solutionya lo joint.

sekarang siapa korban akibat demo itu,? hemmmm,.." rakyat kecil prend,' rakyat kecil yang engga tau apa-apa, rakyat kecil yang pemikiranya gampang di provokasi dan di arahkan hanya demi selembar seratus ribuan.kenapa rakyat kecil mau,? karena mereka semua tidak berfikir efeknya, kalau mereka berfikir akibatnya, mereka namanya bukan rakyat kecil, so buat para bos-bos nih, urusin tuh para korban,tanggung jawab,apalagi ada tukang bajaj segala jadi tersangka. kan kasian. emosi sesaat, ga ngerti apa-apa, itulah rakyat kecil. gw baca ada 8 orang yang udah jadi tersangka,

dari 8 tersangka ini, 4 orang diproses di Polda Metro Jaya, 3 orang diproses di Polres Jakarta Utara dan 1 orang diproses di Polres Jakarta Barat. 3 orang di antaranya kelompok bajaj, dan 5 kelompok dari Go-Jek.menurut keterangan yang gw baca, sopir bajaj itu nyegat sopir taksi yang engga pada mau ikut demo, dan mereka semua akan di kenakan pasal Pasal 170 KUHP, Pasal 218 KUHP dan Pasal 63 ayat (1) UU No 38 Tahun 2004 tentang jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline