Lihat ke Halaman Asli

Toyota Kijang Innova Facelift 2.5 V A/T: Nyaman, Mewah, Namun Tetap Ekonomis

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toyota Kijang Innova ini berikan segala kebutuhan mobil keluarga Indonesia. Di Indonesia, MPV menjadi salah satu mobil favorite masyarakat di tanah air. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri bila melihat pertumbuhan penjualan MPV yang terus meningkat, serta kian ramainya pemain-pemain baru di segmen ini. Salah satu kendaraan yang terbilang laris adalah Toyota Kijang. Sejatinya sejarah panjang Toyota Kijang memang cukup sensasional di Indonesia. Memulai debut sejak awal dekade 80-an, hingga saat ini Kijang masih menjadi kendaraan primadona di kancah dunia otomotif tanah air. Ragam varian yang hadir lengkap di setiap tahunnya kian melengkapi sejarah panjang Toyota Kijang yang juga bisa disebut sebagai kendaraan lintas generasi dari masa ke masa. Nah, beruntung bagi tim mobilWOW.com yang sempat menjajal salah satu line up tertinggi Grand New Toyota Kijang Innova beberapa saat lalu setelah mendapatkan restu dari pihak Toyota Astra Motor (TAM).

Adalah Toyota Kijang Innova facelift yang dibekali mesin diesel bertenaga 2.500 cc ini rupanya sungguh memberikan rasa penasaran. Melihat tampang yang telah di revisi oleh TAM kini Toyota Kijang Innova memang memiliki wajah yang lebih dinamis dan modern, mengimbangi perkembangan eranya yang kian maju. Mulai dari sektor luar hingga masuk kedalam kabin semua telah mendapatkan sentuhan baru. Nah melihat perjalanan panjang dari perjalanan Innova yang masih merupakan garis turunan dari Kijang, tim pun memiliki ide untuk mengambil rute untuk melakukan perjalanan ke kota Bandung sebagai tempat pengujian kendaraan keluarga ini.

Namun kali ini, terbilang agak sedikit berbeda, rute yang kami ambil merupakan lokasi-lokasi yang cukup memiliki nilai sejarah di kota Bandung sendiri dan konon menjadi daerah tujuan wisata sejak era 80 hingga saat ini. Maka tak salah bukan bila tim ingin merasakan perjalanan lintas generasi menggunakan Grand New Innova, karena mungkin dulunya lokasi-lokasi pilihan kami ini pernah dijejaki oleh para pengguna Kijang saat mereka berlibur di masanya. Tak ada yang berubah banyak dari rute pengujian, pastinya tol Cipularang menjadi pilihan utama untuk menyebrangi Jakarta-Bandung yang dulunya mungkin para pengguna Kijang harus bersusah payah melintas ke arah Bogor dan beberapa wilayah lainya sebelum sampai di kota Parahyangan ini. Sekedar menilik sejarah, pada masanya Kijang memang cukup dikagumi dengan dimensi ruangnya yang cukup lapang sehingga dapat memuat banyak penumpang maupun barang.

Hingga saat ini, akhirnya Kijang atau lebih di kenal dengan nama Toyota Kijang Innova menjadi salah satu pilihan mobil keluarga modern, maka tak salah bila banyak keluarga memilih menggunakan Toyota Kijang Innova sebagai kendaraan berlibur maupun oprasional untuk kegiatan sehari-hari. Setelah melewati 2,5 jam perjalanan menuju kota Bandung, tak terasa sudah sampai ke titik akhir, tepatnya pintu tol Pasteur. Tetapi sebelumnya, kami sempat mengetes tenaga mesin diesel yang tersalurkan lewat transmisi otomatisnya, memang sedikit lemah diputaran bawah dan tengahnya, namun bila dilihat dari fungsionalnya, Toyota Kijang Innova facelift memang diciptakan bukan untuk kebut-kebutan, melainkan sebagai kendaraan yang memiliki dimensi lapang hingga dapat memuat banyak. Jadi bisa disimpulkan maka pantas  bila mobil Toyota ini terkenal dengan slogan "Family Car". Dan dapat dikatakan, Kijang lahir sebagai suatu jawaban akan kebutuhan berkendara yang mampu menampung lebih banyak, memberikan kenyamanan dan tangguh di segala medan. Perjalanan kami lanjutkan untuk menuju lokasi awal pengujian yang memiliki cerita sejarah di kota Bandung. Salah satunya adalah sebuah hotel lawas, yang terletak di Asia Afrika dan beberapa bangunan lainnya yang konon cukup memiliki sejarah pada masanya. Savoy Homan, salah satu hotel lawas yang cukup bersejarah.

Menurut cerita, dahulu kala hotel ini pernah menjadi salah satu tempat pilihan Bung Karno untuk menginap bersama segenap tamu penting lainya saat mengadakan konfersi Asia Africa di Bandung pada 1955.  Sedangkan tepat di depannya, adalah Gedung Merdeka yang dahulu  menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Kini gedung ini digunakan sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama yang pernah digelar disini. Singkat cerita, beberapa tempat di kota Bandung pun sudah puas kami telusuri. Di keesokan paginya kami bergegas menuju kawasan Lembang dan terus menelusurinya hingga ke Tangkuban Perahu. Eittt...tak hanya sekadar untuk berwisata, namun lebih ke mengenang wisata-wisata yang popular di era 80 hingga 90 bahkan sampai saat ini... Jadi besar kemungkinan, mereka-mereka pemilik Kijang pernah berwisata kesini bersama sanak keluarga atau handai tolan, jadi seperti napak tilas lah.

Mengingat treknya yang tergolong lumayan berat karena harus menanjak ke jalan perbukitan, ternyata tak membuat Toyota Kijang Innova facelift ini nampak kelelahan, padahal bobot dan dimensinya cukup lapang, jadi pasti juga cukup memiliki berat yang lumayan bukan, belum lagi ditambah dengan barang-barang bawaan kami yang memadati kabin belakangnya. Seakan tak berpengaruh bagi mesin diesel berkode mesin D-4D (Direct 4 Stroke Diesel Common Rail) yang disokong oleh Toyota Kijang Innova Facelift  nyatanya mampu menaklukan trek Lembang hingga Tangkuban Perahu dengan mudah.

Tak hanya itu saja, identitas mesin diesel yang bising rasanya tak akan anda jumpai di Innova ini, pasalnya suasana kabin cukup hening seakan terkesana memang diciptakan sebagai kendaraan keluarga yang nyaman.

Meski perjalanan terbilang cukup jauh, namun untuk urusan posisi duduknya terbilang cukup ergonomis. Setir juga cukup tilt steering saja alias naek turun membuat mobil ini kian nyaman dikemudikan. Pandangan ke depan pun cukup baik dan luas, tidak sulit menemukan sisi terjauh dari kap mesin. Suasana didalam kabin pun terasa nyaman. Bukan hanya bagi pengemudi, namun penumpang didalam pun ikut merasakan kenyamanan serta kelapangan mobil legenda ini. Nah, yang membuat tim mobilWOW agak sedikit tercengang adalah akselarasinya jauh lebih lembut namun tetap berisi. Hentakan yang biasanya terjadi pada transmisi matik Innova bermesin bensin tidak terasa, yang berakibat pada kenyamanan tambahan bagi penumpang. Selain itu perpindahan giginya juga berlangsung secara halus, bahkan hampir tidak terasa. Nilai lebih dari kelembutan sebuah mesin diesel yang disuguhkan Toyota Kijang Innova facelift ini.

Namun poin pentingnya, Innova bermesin diesel ini jauh lebih unggul dalam hal konsumsi bahan bakarnya. Apalagi ketika harga literan Biosolar yang jauh lebih murah daripada Pertamax, menjadikan Innova diesel jadi lebih ekonomis. Pengetesan yang dilakukan mobilWOW, dijalur macet, Innova diesel ini hanya butuh 1 liter Biosolar untuk jarak 12,6 km. Sementara untuk jalur bebas hambatan, di tol Cipularang, konsumsi rata-rata 1 liter Biosolar untuk jarak sejauh 16 km. Wah.. irit bukan? (deni ferlindungan)



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline