Lihat ke Halaman Asli

Jauhkan Aku

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13307010772019210062

sumber gambar: google.com

Berat jika aku berjuang sendiri, gunakan ego untuk setiap cara melewati hari. Berpikir bisa melaluinya, memilih menepi harapkan sedikit sunyi. Menggantuk rancang, menimbang ancang. Hingga waktu berlalu tak kunjung berubah sikap dari logika dan rencana akal.

Aku berpikir seakan mampu merubahnya, namun niat tidak sebesar naluri. Melemahkan hati, luluhkan logika bila dia mendekat. Menikmati sejenak, menyesalinya sesaat. Bukankah itu rapuh...?

Ego awalku sombongkan diri, seakan mampu berdiri sendiri. Menegakkan dagu kerendahan diri, menepiskan suara pengajaran diri. Ahh...bisanya itu nanti, mungkin butuh proses waktu. Cukup lama tanya itu dari jawaban kini, dan apa yang ada saat ini bukanlah seperti ego saat itu.

Sementara rasa bersalahku kian menumpuk, berkumpul menjadi satu bongkahan salju besar yang siap menghantamku. Satu, dua, tiga, empat dan bahkan puluhan kali kegagalanku mulai ragukan diri sendiri. Sebelah kananku ada intimidasi, sementara di sisi lain ada rasa bersalah. Bukankah itu galau...?

Please, jauhkan aku dari semu_nya naluri ini, lebih dalam mendasar hingga ke tubir laut. Jauhkan aku dari kedunguan, kepolosan hasrat untuk sesuatu kebodohan yang membudakkan aku semakin lama. Jauhkan aku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline