Lihat ke Halaman Asli

Terlanjur Jatuh . . . Ya Sudahlah.

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329394860353270420

sumber gambar : google.com

Siang itu sambil menunggu waktu kerja siang, aku dan seorang teman sedang berdiri di ujung ruangan tepat di dekat jendela dan ngobrol. Topiknya mengenai pengurusan nomor pendidik. Selagi bercerita, perhatianku mengarah kepada seorang siswa yang berjarak kira-kira 15 meter dari kami. Siswa tersebut sepertinya kebingungan dan mondar-mandir dari satu ruangan ke ruangan lain dan kembali ke tempat semula.

Perbincangan masih berlanjut sampai pandanganku menangkap anak tersebut yang tiba-tiba terdiam di tempat dan siap membuka celananya di tengah lorong ruangan tersebut.

“Arnold, what are you doing..?”tanyaku.

Anak tersebut menoleh ke arah kami dengan wajah bingung dan tangan masih menurunkan celana.

“My stomach hurt teacher, i want to . . .,” tiba-tiba terdengar suara rentetan diiringi kotoran yang jatuh mengenai celananya dan berserakan di sekitarnya.

“. . . take a poo, but no have kakak” lanjutnya dengan wajah murung karena terlanjur eek di celana dan mengenai sepatunya.

Spontan kami tersenyum karena melihat ekspresinya yang begitu lucu, di tambah lagi kebablasan kotorannya jatuh tidak pada tempatnya. Sebenarnya toilet hanya beberapa langkah dari tempatnya berada, tapi karena manja dan sibuk nyariin kakak untuk bukain celananya akhirnya tak mampu lagi menahan sesakknya buang air besar dan terlanjur jatuh di tempat.

“Okay, you stay there and don’t move, teacher will call kakak to handle you” kataku.

Tak lagi terelak aroma baru menaungi sekitar ruangan. Segera kakak membersihkan semua kotoran yang ada termasuk si Arnold tersebut.

*kakak sebutan untuk nany atau cleaning service yang juga menghandle semuanya.

*kebanyakan murid cukup manja, karena kalau ingin buang air besar pun celananya tak mau buka sendiri dan harus minta nany membukanya, yang terjadi jika nany sedang tidak di tempat....kebablasan.

*ternyata kekayaan belum tentu membuat anak bijak, melainkan didikan dan perhatian langsung dari orangtua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline