…ntahlah, dirimu seperti magnet bagiku. Aku pun bingung kenapa aku jadi seperi orang bodoh jika kau di dekatku. Tapi sejak kejujuranmu, mengatakan kalau tak ada beda bagimu baik jauh ataupun dekat denganku, aku mulai sadar, ternyata memang aku yang dungu. Aku juga malu terhadapmu, tapi sepertinya aku harus berubah. Akujuga tak mau selalu menjadi aneh terus untuk sebuah kedekatan, karna logikaku pun masih ada.
Baiklah..walau tak semudah kata-kata, namun tetap ku coba tuk menjadikannya bijak. Aku sadar mungkin dampaknya besar bagiku, namun kan ku coba mesti tak semulus harapan. Lagipula, dirimu pun sepertinya semakin bingung karna aku, karna kedunguanku. Aku sendiri juga tak ingin buatmu gusar.
…semoga pembatasan diri ini juga tak menjadi sebuah alat, untuk menjadi alasan kelak jika keadaan menjadi tak seperti biasa. Berharap dirimu tak anggapku dingin meski keadaan sudah biasa..karna itu pun akan menghancurkanku juga. Aku sayang..namun, biar waktu yang memurnikannya.
Medan, July 06th 2011
wothson
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H