Lihat ke Halaman Asli

KKN Unej Mengenalkan Digital Marketing Sebagai Media Pemasaran Murah

Diperbarui: 4 September 2021   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 

(Jember) Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember sempat terhambat akibat adanya peningkatan kasus covid-19. Tentunya berdampak pada pelaksanaan KKN BTV III yang  harus di undur. Sistem pelaksanaan KKN Universitas Jember  tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, yaitu mahasiswa kembali mengabdi di desanya masing-masing atau disebut Kuliah Kerja Nyata Back to Village III. Tujuannya untuk mengambangkan potensi yang ada di desa atau domisili masing-maisng mahasiswa.

Woodya Meilanda Syandis (22) merupakan mahasiswa Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember yang sedang menjalani KKN BTV 3 UNEJ 2021. Lokasi KKN Woodya bertempat di Desa Bangsalsari, Kec. Bangsalsari. Kab. Jember, Jawa timur. Dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapang,  Dr. Rokhani, SP., Msi, Woodya memilih tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19.  Woodya menganggap bahwa sasaran wirausaha terdampak covid-19 sangat berpeluang mendapatkan pundi-pundi keuntungan dengan cara mengoptimalkan pemasaran melalui digital marketing.

Salah satu warga yang merasakan penurunan penghasilan yang sangat besar akibat pandemi ini adalah Ibu Lilik yang memiliki usaha jasa jahit di Desa Bangsalsari yang mengalami penurunan omset. Karena sistem pemasarannya masih bersifat konvensional sehingga menghambat dan berkurangnya pembeli yang mana sebelummnya adanya pandemi covid-19. Selum adanya pandemi covid -19  Bu Lilik menawarkan produk dan jasa jahit, baik baju, seragam, kebaya serta menjualkan beberapa produk hasil jahitannya. namun karena adanya peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah  untuk mengurangi covid-19 menyebabkan menurunnya pesanan.

Dari permasalahan tersebut Woodya, besedia untuk membantu Bu Lilik untuk bersama-sama mencari solusi mengatasi omset penjualan yang menurun. Woodya menawarkan program pelatihan dan pendampingan digital marketing yang berguna untuk memasarkan produk cukup dengan menggunakan media sosial. Tentunya hal ini akan lebih ekonomis dibandingkan dengan menyebarkan pamflet ataupun brosur.

dokpri

 Pelatihan yang diberikan Ibu Lilik mulai dari pemahaman tentang digital marketing, pembuatan desain logo, membuat akun instagram dan juga shopee, serta menginovasi kemasan produk. Pelatihan ini dirancang agar produk dari Ibu Lilik memiliki ciri khas dan dapat memikat minat konsumen. Beberapa hari setelah pelatihan, Ibu Lilik dapat merasakan hasil yang telah ia tuai. Hasil yang dihasilnya cukup menggembirakan. Usaha Ibu Lilik mulai dikenal masyrakat secara luas dan mendapat beberapa pesanan melalui media sosial tersebut. Dengan adanya kegiatan KKN BTV 3 yang telah dilakukan, Woodya berharap sasaran dapat bertahan dan lebih berkembang dimasa pandemi covid-19.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline