Nah, Sir Beye, now it's your turn.
Walaupun Bapak kelihatannya semakin sepuh, tapi saya yakin intelektualitas Bapak masih bekerja 99.9%.
Bapak pasti sudah tahu bahwa 47% eks pemilih Prabowo dan setengah dari 53% eks pemilih Jokowi di Ibukota, menginginkan perubahan angin. Saatnya menjadi KING MAKER. Bukankah politik tidak sekedar seni menghasilkan output saja melainkan juga throughput?
Bu Mega di masa-masa lalu, dengan memutuskan kandidat-kandidat yang dikehendaki masyarakat, atau karena mujur saja, malah bisa keluar dari stereotip perempuan lemah pewaris kekuasaan.
Nah Bapak ini kan sudah 10 tahun jadi Presiden, tanpa modal dasar kharisma warisan. Bakat terpendam itu. Lebih dari cukup kualifikasi untuk menjadi penyambung lidah sejati bagi rakyat.
Andai Bapak memilih calon yang dikehendaki rakyat dan dia menang. Bapak ikut menang. Keputusan Bapak akan dirayakan semua orang.
Andai Bapak memilih calon yang dikehendaki rakyat dan dia KALAH, Bapak tetap "menang".
Keputusan Bapak itu akan dikenang semua orang!
Trending topic sekarang ini sudah jelas, bahwa "manusia merakyat"lah yang diidam-idamkan. Harmonisasi dengan energi inilah yang akan mendatangkan "kekuatan" politik saat ini maupun yang akan datang. Melawan alam hanya akan menghabiskan uang dan energi. Ujung-ujungnya rugi.
Lihat mereka itu. Dari kemaren ras-res, ras-res. Korban ras, korban res. Seperti belum tahu kalau di TMII ada pusat kebudayaan segala ras dan suku. Seperti tidak ada bahan lain untuk mengatrol diri.
Ucil, Uno, Ucil, Uno. Maunya lawan Ucil atau Uno, yang ada celah untuk di exploit.