Minggu (20/5) malam saya kesepian. Biasanya ada hiburan Liga Inggris, tetapi pasca M.City jadi jawara, Liga Inggris pun absen. Iseng-iseng saya pindah-pindah channel, eh ketemu AnTV yang sedang menayangkan laga PSMS Medan versi ISL vs Persela Lamongan. Skore sudah 3-3, tak apalah masih dapat ujungnya. Nah, tatkala skore berubah 4-3, saya pun sangat bergairah lantaran menemukan tontonan yang bermutu dan bermartabat. Sangat menghibur, menghadirkan ekstase, ibarat orgasme. Sorry, Munchen vs Chelsea tak sehebat PSMS vs Persela. Begitupun City vs QPR tak sedramatis PSMS vs Persela.
Ingin tahu tontonan bermutu itu? Lihat, pemain Persela mengerubuti wasit. Mimik muka mereka terkesan sangat ramah dan bersahabat, tapi wasit ketakutan. Datanglah sang kiper Persela, wow betapa indahnya gerakan kung fu itu. Wasit nyaris jatuh kena tendangan menakjubkan itu. Jelas, itu gerakan terlatih dan butuh kerja keras untuk sampai ke level sempurna. Penonton pun memberi aplaus berupa lemparan botol kemasan. Sungguh saya terhibur, saya ektase. Tak seberapa lama, peluit ditiup tanda pertandingan usai. Saya pun loyo, saya bakal kehilangan hiburan menyenangkan.
Tetapi saya salah, usai pertandingan itu, bonus masih ada. Alhamdulillah ya...saya bergairah lagi. Betapa tidak, kali ini pemain vs pemain, pemain vs ofisial, pemain vs penonton, dan siapa saja terlibat di lapangan untuk berekspresi. Lapangan hijau berubah menjadi panggung semarak. Kaum profesional sedang menjalankan profesinya dengan sangat santun, bermoral dan layak jadi teladan.
Akhirnya saya menyadari, turnamen ini memang diselenggarakan oleh organisasi sah dengan manajemen yang rapih dan berpengalaman. Orang-orang profesional -- yang sudah bertahun-tahun menggeluti sepak bola -- menjalankan roda turnamen (ada yang mengklaim sebagai kompetisi, apalagi belakangan sudah diakui oleh organisasi resmi) dengan bagusnya. Luar biasa. Wajar jika kemudian yang muncul adalah tontonan bermutu. Saking bermutunya, para pemain nya dilarang untuk ikut Timnas yang tidak bermutu. Segelintir pemain bernurani berani lari dari larangan itu. Saking bermutunya, MetroTV memilihnya sebagai tayangan headlines news pukul 22.00. Lebih rinci, lebih jelas, dan lebih jernih.
Terimakasih KPSI (maaf, lupa kepanjangannya) atas tontonan bermutu ini. Sayang, saya tak sempat melihat tontonan bermutu lainnya, seperti Persipura vs Persija, Arema ISL vs Pelita Jaya yang dilakoni sebelumnya. Mudah-mudahan KPSI kian jaya, agar senantiasa menghadirkan tontonan bermutu. Saya pun terhibur, ekstase dan huhh...orgasme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H