Lihat ke Halaman Asli

Menidurkan Doa

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menidurkan Doa

Penggalan eja kata termaknai dalam secawan doa
Antara bicara berbisik bergumul diantara sejuta pinta,
tangis keluh penat slalu sambangi niat tuk dendangkan doa,
apa mau dikata ...
disaat itulah kita ingat doa

Jari jemari kaku terjebak seberapa banyak menghitung doa,
seratus...dua ratus...seribu doa terbeli
sehari dua seratus hari ego terjejali tuntaskan hitungan doa,
adakah makna....
karena terpasung paksa dengan kata yang tak tau maknanya

kala ku tanya...
kepompong pun berkata menyapa...
"Aku lupa......manusia
berapa hari ku berdoa...karena Rabb ku maha mengetahui
berapa kali ku berdoa...karena Rabb ku maha melihat lagi mendengar
"Aku lupa ....manusia
karena ku selalu tidurkan doa...
ku bangun....ingat berdoa....
dan aku lupa.....
karena tak terucap lagi terhitung Rabb memeliharaku...
hingga aku jadi kupu kupu

wong agung pakubumi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline