Lihat ke Halaman Asli

Kata

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menggeliat menyenandungkan rasa raga tiada berbahasa,

Lirih pun tiada sejengkal detak yang mampu berkata bicara.

Ataukah menyibak nuansa berkaca kaca tatapan tersiakan, ...

Gulali asam manisnya gulana yang terendapkan terkoyakkan.

Tidak pula kiranya segala congkaknya kata yang terlontarkan,

Lepas telanjang pamerkan warna warni sombong tak tertepiskan,

Lalu dimana bermukimnya rangkaian kata penyejuk jiwa,

Karena sejujurnya manusia lebih bangga tuk di bohongi makna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline