Lihat ke Halaman Asli

Karena Kau Tak Kumiliki

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KARENA KAU TAK KUMILIKI

Bercumbu di simpang pertalian berani dan asa,

Menggelitik segumpal segenggam seonggok bahasa rancu,

A..i...u ...ba...bi...bu berlari dan berkelit,

mencari berani dari celoteh yang tungganglanggang,

Sembunyi dari hati yang terjebak terkebiri terkikis erosi emosi diri,

Membungkam kaki yang ingin beranjak tinggalkan pergi,

Namun apa kuasa dari jari kelingking yang terhimpit pijakan tungkai,

Menyabit menghantam kulit ari yang terkoyak tak dirasakan

Apa arti bila simpul roma selalu lukiskan tersenyum

Meski bila sehelai airmata menetes diantara serpihan bilik hati.

Tiada bisa terpungkiri terbelenggu dari jubah iri,karena kau tak kumiliki.

Sementara kulukis berjuta senyum yang disamarkan,

Menghela rapuh nikmat patah hati yang tak berjeda,

Berjuntai berenda renda tiada satu yang terbaca,

Tak bermakna....tembang asmaradana tanpa sentuhan sang pujangga

http://www.facebook.com/puisidanada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline