Lihat ke Halaman Asli

"Maafkan Saya, Mbahwo."

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang tadi, sekitar jam 13.00 wib saya membaca tulisan Mbahwo.com yang berjudul "Waktunya Istirahat." Terus terang saya belum sempat berkomentar, karena terteguntegun, sedih rasanya hati ini. Membaca tulisan Mbahwo yang mengatakan sudah saatnya beristirahat, tibatiba saya merasa sangat kehilangan. Baru beberapa hari saya gabung sebagai tukang kompas, salahsatu dedengkot kompasiana.com sudah mengundurkan diri. (Untungnya mata saya kuat untuk tidak mengeluarkan air mata, hiks..) Entah berapa menit saya termangumangu memandangi postingan Mbahwo.com, hingga suara seekor cecak menyadarkan saya dari kesedihan itu. Saya kemudian menyapu semua komentar, kubaca dengan pelan dan penuh kegetiran. Mbahwo.com hendak beristirahat. pelan sekali saya tak hentihentinya mengcap, "selamat beristirahat Mbahwo.com, semoga damai selalu bersamamu." Sayapun menebaknebak, apakah mbahwo.com baru saja mendapatkan mega proyek, sehingga harus undur diri dari kehangatan bersama di kompasiana? Atau adakah postingan teman yang menyinggungnya, sehingga harus menuntaskan kebersamaan hingga cukup samai di sini? Ataukah karena diperingatkan oleh admin, karena situs mbahwo.com tela mengKO kompasiana.com? Beribu pertanyaan muncul di benak saya, sembari mata terus memelototi berbagai komentar yang muncul di bawahnya. Komentar terakhir muncul dari Mas Sailaga Rahadian, yang diposting sekitar pukul 13.13 wib. Biar jelas, inilah komentar terakhir untukmbahwo.com:

  • Sailaga Rahadian 30 May 2011 13:12:52 0 sakmenika sampun cetha……ngangge bianget wis.. Sugeng sterohat Mbah Wo…. salam, SR SukaBalas |
  • Mbahwo.com 30 May 2011 13:13:52 0 Njih mas Sailaga. matur nuwun sanget Suka

Pengin sekali saya turut berkomentar, namun jari ini tak mampu menyentil hurufhuruf di key board selain memang pikiran juga tak mampu memproduksi ide akan katakata perpisahan. Akhirnya, saya putuskan untuk  buka dashboard. Ternyata tidak bisa. Saya ulangi, tidak bisa lagi. Berulang dan terus berulang, saya tidak bisa membuka kompasiana.com. Akhirnya saya berkesimpulan, inilah efek dari mundurnya mbahwo.com dari dunia perkompasan. Atau, justru mbahwoo telah berkongkalingkong dengan admin. Kalau begitu, kurang ajar betul Mbahwo.com. Ampun Mbahwo.com, saya telah berprasangka buruk terhadap Panjenengan. ternyata kematian tadi murni kesalahan kompasiana.com. Meibi... Selamat beristirahat Mbahwo.com.. Salam Damai, Mr. WE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline