Lihat ke Halaman Asli

Pembukaan Kantor Free West Papua di Melbourne: WPNA vs WPNCL

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403846180151778755

Sambil mengernyitkan dahi saya membaca berita tentang pembukaan Kantor Free West Papua di Melbourne, Australia, selasa kemarin. Beberapa tokoh pergerakan Papua yang dipimpin oleh Jacob Rumbiak membidani pembukaan kantor tersebut. Dana untuk pembukaan kantor tersebut, menurut yang dilansir oleh beberapa media, berasal dari pendukung OPM baik dari dalam maupun luar negeri. Dari media juga dikabarkan bahwa Duta Besar RI untuk Australia, Nadjip Riphat Kesoema telah mengajukan nota diplomatik untuk meminta penjelasan. Sementara itu, seperti yang dilansir VIVAnews, bahwa juru bicara Kedutaan Besar Australia menepis anggapan Pemerintah Australia turut terlibat dan mendukung pembangunan kantor itu. Posisi Pemerintah Australia terhadap Provinsi Papua bahwa kami mengakui sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia. Kami juga berkomitmen terhadap integritas teritorial Indonesia, seperti yang tercantum di dalam kesepakatan Lombok.

Pembukaan Kantor Free West Papua di Melbourne

(http://international.okezone.com/read/2014/06/25/413/1004080/cari-dukungan-pbb-pendukung-papua-barat-buka-kantor-di-australia)

Hal yang menyebabkan saya mengernyitkan dahi ketika membaca berita ini adalah kehadiran nama “Jacob Rumbiak”. Sebenarnya sudah tidak aneh mendengar pemberitaan mengenai pergerakan perjuangan Papua di Australia dibidani oleh Jacob Rumbiak dengan WPNA-nya (West Papua National Autority). Akan tetapi, mengingat “gesekan” Jacob Rumbiak dengan beberapa tokoh perjuangan Papua lainnya terutama tokoh-tokoh WNPCL (West Papua National Coalition For Liberation) yang menyuarakan Papua di forum MSG (Melanesia Spearhead Group) akhir-akhir ini, itulah yang membuat saya mengernyitkan dahi.

Jacob Rumbiak vs Goliath Tabuni (TPN-OPM)

Dalam Kongres pembentukan WPNA, tanggal 15 Juli 2004 di Wewak, Papua New Guinea yang dihadiri oleh Jacob Rumbiak, Edison Waromi, Stepanus Paigy, Kaliele, Sonny Mosso, Theryanus Yoku, Herman Wanggai dan Jonah Wenda, dalam pertemuan tersebut Jacob Rumbiak menginkan menghapus nama “OPM” karena OPM dianggap antiproduktif terhadap perjuangan Papua di luar negeri, karena beberapa aktivitas “OPM” melanggar Hak Asasi Manusia, sehingga rentan dianggap sebagai organisasi terror. Dalam perkembangannya, Selain itu, Goliath Tabuni menolak tegas atas pembentukan WPNCL dan WPNA dan meminta kepada tokoh-tokoh OPM yang aktif di WNPCL dan WPNA agar tidak meneruskan perjuangannya karena ia anggap tidak berguna.

Jacob Rumbiak vs NRFPB dan WNPCL

Ketika Kongres Rakyat Papua (KKR) di Lapangan Sakeus, Jayapura, 19 Oktober 2011 lalu mengangkat Forkorus Yaboisembut sebagai Presiden NRFPB (Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Jacob Rumbiak diangat sebagi menteri Luar Negeri NRFPB. Dalam usaha WNPCL untuk masuk dalam keanggotaan MSG tahun lalu, mendapat tentangan dari Jacob Rumbiak,ia menyampaikan bahwa NRFPB lah yang berhak bila masuk MSG, karena NRFPB, ia klaim didukung oleh 2,5 juta rakyat Papua dalam kongres di Lapangan Sakeus, sedangkan WNPCL hanya didukung oleh kepentingan pribadi tokoh Papua di Vanuatu. Jacob Rumbiak mengklaim bahwa ialah representative sah masyarakat Papua di luar negeri. Walaupun, Forkorus Yaboisembut, Presiden NRFPB mendukung WNPCL.

Kembali, Apakah Ini Berita Baik atau “baik”?

Aktivis-aktivis perjuangan OPM di dalam negeri banyak yang menyalahkan WPNA dan Jacob Rumbiak dalam kegagalan dimasukannya WNPCL diterima sebagai representative dari Papua di MSG tahun lalu, dan ketika aktivis OPM dirundung kekecewaan, datang berita, yang seakan menggembirakan tentang pembentukan kantor Free West Papua di Melbourne yang notabene dananya berasal dari sumbangan simpatisan dan tidak didukung oleh pemerintah setempat serta dibidani oleh tokoh yang menggagalkan usaha WNPCL di MSG. Pertanyaannya adalah, pantaskah kami bergembira dengan kabar tersebut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline