Lihat ke Halaman Asli

Tewasnya Martinus Yohame, Ketua Komite Nasiona Papua Barat (KNPB) Sorong

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14092254432124404710

[caption id="attachment_321346" align="aligncenter" width="387" caption="Martinus Yohame, Rest In Peace...(Sumber : Facebook.com)"][/caption]

Darah kembali tertumpah di Papua, kali ini korbannya adalah Ketua KNPB (Komite Nasional Papua Barat) Sorong Raya, seorang aktivis Papua yang begitu tangguh, Martinus Yohame, Semoga Tuhan menerima arwahnya dengan tenang. Jasad Martinus Yohame ditemukan oleh seorang nelayan bernama, Safar Mokan, di Pulau Nana Doum, Sorong kemarin. Jasad ditemukan dengan kondisi mengenaskan terbungkus karung dengan kaki dan tangannya terikat, sedangkan wajah korban hancur, diduga karena hantaman benda tumpul. Selain itu jasad ditemukan dengan mengenakan kemeja ungu, kaos dalam coklat, celana pendek warna kuning dan celana jeans panjang.

Penemuan jasad Martinus Yohame ini diawali dengan menghilangnya korban seminggu yang lalu, sekitar 20 Agustus 2014 malam. Sehari sebelumnya, sekitar 19 Agustus 2014, KNPB Kota Sorong yang diwakili oleh Martinus Yohame, sebagai ketua didampinggi Wakil Ketua KNPB, Kantius H. melakukan jumpa press dengan menghadirkan wartawan dari berbagai media cetak yang ada di Sorong dalam rangka kedatangan SBY. Jumpa pers selesai sekitar pukul setengah 4, setelah itu ada seorang perempuan yang mengaku dari Komnasham ingin bertemu Martinus Yohame secara khusus. Akhirya pertemuan diadakan di rumah makan di samping Toko Mega Mall KM 9 Sorong. Belum diketahui apa isi pertemuan tersebut. Setelah melaksanakan pertemuan antara Martinus dan perempuan tersebut, saling tukar nomor HP dan berjanji akan bertemu lagi untuk berbocara lebih intensif esok harinya, atau 20 Agustus 2014. Ketika hari rabu 20 Agustus 2014, Martinus kembali melaksanakan pertemuan, ketika itulah Martinus Yohame terakhir kali terlihat sampai ditemukan seminggu kemudian, semoga Tuhan menerima arwah beliau.

Isu Yang Berkembang

Meninggalnya Martinus Yohame menimbulkan berbagai isu yang berkembang diantara aktivis KNPB dan masyarakat Sorong, sehinga berpotensi menimbulkan gejolak sosial di Sorong. Aktivis KNPB langsung menunjuk pihak tentara Indonesia lah yang menjadi dalang dari kematian Martinus. Alasannya adalah karena Martinus Yohame hilang “kebetulan” bertepatan dengan kedatangan SBY ke Sorong untuk peresmian Sail Raja Ampat beberapa waktu lalu. Hal ini mengingatkan saya kepada permasalahan di Sorong 4 bulan lalu. Sekitar bulan April 2014 lalu, di Sorong terjadi konflik mencekam, berawal dari isu-isu yang berbau SARA yang tersebar via sms yang kemudian berkembang menjadi konflik sosial.

Konflik berbau SARA April lalu berawal dari pemukulan dari sekumpulan pemuda mabuk yang meminta uang kepada seseorang yang “kebetulan” merupakan penganut agama lain dari pemuda-pemuda tersebut. Konflik yang sebenarnya merupakan hanya tindakan kriminal berubah menjadi konflik sosial ketika banyak sms-sms yang menyebarkan bahwa jangan menggunakan atribut agama tertentu karena bisa menjadi korban amuk masa. Akhirnya konflik yang pada awalnya merupakan tindakan kriminal berubah menjadi konflik sosial dengan isu pribumi vs pendatang, agama A vs agama B, dan Suku A vs Suku B.

Oleh sebab itu, sebenarnya saya menyayangkan saudara-saudara para aktivis KNPB langsung menunjuk kepada pihak tertentu. Kehilangan seorang Martinus Yohame merupakan kehilangan yang besar, tetapi emosi harus tetap dijaga. Jangan sampai Sorong menjadi suram kembali seperti 4 bulan lalu.

[caption id="attachment_321347" align="aligncenter" width="680" caption="Kerusuhan di Sorong, akibat beredar liar isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. (Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2013/10/12/puluhan-warga-mengamuk-di-sorong-tujuh-rumah-dibakar-massa) "]

1409225530867718596

[/caption]

Martinus Yohame Sebagai Seorang Aktivis

Martinus Yohame merupakan seorang aktivis yang peduli dengan permasalahan-permasalahan di Papua, terkhususnya di Sorong. Sebagai seorang aktivis yang berani dan peduli, wajar bila Martinus mempunyai banyak kawan dan juga lawan. Pertama, Martinus sangat aktif memerangi illegal logging yang memang kerap terjadi di Sorong dan dilakukan oleh penduduk setempat. Bahkan, pihak kepolisian pernah menangkap longboat penuh dengan kayu olahan di Pulau Dum (sumber), tempat ditemukannya jenazah dari Martinus Yohame. Kegigihan saudara Martinus untuk memerangi pelaku illegal logging di Sorong bisa membuat pelaku dari penduduk setempat merasa terusik. Kedua, persaingan diantara faksi-faksi politik OPM menuju pertemuan di Vanuatu yang sangat meruncing akhir-akhir ini. Bahkan pertemuan yang awalnya diselenggarakan tanggal 27-30 Agustus diundur sampai Oktober 2014 untuk memilih siapa saja tokoh yang diundang dan dari faksi mana. Posisi saudara Martinus sebagai ketua KNPB Sorong sangat krusial karena merupakan tokoh terpandang di daerah Sorong Raya. Kehilangan Martinus, merupakan kehilangan besar bagi KNPB dalam konstelasi politik diantara faksi-faksi politik Papua, khususnya di Sorong.

Jangan Sampai Terulang

Peristiwa 4 bulan lalu, perbuatan kriminal yang berawal dari mabuk-mabukan di Sorong berubah menjadi konflik sosial yang berbau SARA, karena isu yang liar berkembang di masyarakat. Jangan sampai peristiwa ini juga menjadi konflik sosial yang akan merugikan warga Sorong sendiri. Sebenarnya saya pikir, pihak polisi bisa mengunkapkan misteri dibalik kematian Martinus Yohame, lewat autopsy, sayangnya pihak KNPB dan keluarga menolak jenazah Martinus diautopsy, sehingga misteri kematian Martinus Yohame tetap menjadi misteri dan berpotensi menjadi isu yang begitu liar dan dapat digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan kelompok dan faksi mereka. Polisi harus mengungkap, siapakah wanita yang mengaku sebagai anggota Komnasham yang terakhir kali bertemu dengan Martinus, agar spekulasi dan isu-isu liar bisa diredam.

Bagi perjuangan OPM, Martinus hidup sebagai pejuang, dan mati sebagai martir. Semoga saudara Martinus Yohame diterima olehNya, perjuanganmu untuk Papua akan terkenang sepanjang masa. Damai untukmu di sana, damai untuk Sorong di sini.

Rest In Peace, Requiem In Pacem.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline