Lihat ke Halaman Asli

Eloknya Sangkulirang

Keanekaragaman Kawasan Karst Sangkulirang

Merbabu: Kawasan Karst Nan Indah dan Penuh Sejarah

Diperbarui: 24 Juni 2020   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merbabu merupakan sebuah kawasan karst yang terletak di Desa Merbabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kawasan karst ini merupakan bagian dari kompleks karst Sangkulirang-Mangkalihat. 

Dikutip dari situs National Geographic, karst merupakan salah satu jenis bentang alam yang terbentuk akibat proses pelarutan batugamping oleh air. Proses pelarutan ini akan menyebabkan batugamping mengalami erosi dan membentuk fitur-fitur yang menjadi ciri khas dari bentang alam ini, seperti gua, mata air bawah tanah, ceruk, stalaktit, stalakmit, sinkhole, dan lain-lain.

Karst pada kawasan Merbabu memiliki dua fitur penting, yaitu gua dan ceruk. Fitur tersebut memberikan kawasan ini bentang alam yang elok sekaligus sarat akan sejarah. 

Situs ini nyatanya menyimpan berbagai bukti kehidupan manusia prasejarah di Indonesia khususnya di daerah Kalimantan Timur. Situs gua dan ceruk yang dapat diamati di kawasan karst Merbabu, antara lain:

gambar-1-artikel-3-5ef22ab1097f361c0869ca34.jpg

Peta Lokasi Gua Kawasan Karst Merabu (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015)

1. Ceruk Senen

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016), Ceruk Senen terletak pada ketinggian 195 mdpl. Batas geografis di sebelah utara, barat, dan selatan yaitu Batu karst Kecabi, sedangkan di sebelah timur yaitu Batu karst Bloyot. Ceruk Senen memiliki sebuah pintu dan jendela. Ceruk ini memiliki panjang sebesar 51 meter, lebar 10,7 meter, dan tinggi 6,5 meter. 

Ditemukan beberapa fitur karst yang ditemukan pada situs ini, yaitu stalaktit, stalakmit, menara, dan flowstone. Selain itu, ditemukan pula gambar cadas berupa telapak tangan dan sampah dapur yang mengindikasikan kehidupan manusia prasejarah di daerah tersebut.

Kondisi bagian dalam Ceruk Senen (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline