Lihat ke Halaman Asli

WON Ningrum

Peace of mind, peace of heart...

Silaturahim Tetap Jalan, Terima Kasih untuk Teknologi Komunikasi di Era Digital

Diperbarui: 1 Mei 2020   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: freepik.com

Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat di zaman NOW tak ayal membuat kita sangat dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas yang ditawarkannya.

Sebut saja teknologi seluler di era digital ini, dimana semua kecanggihan fiturnya bisa memanjakan si pemiliknya.

Bahkan teknologi komunikasi ini membuat bumi dan langit yang begitu luas bisa menghubungkan satu orang dengan orang lainnya dalam hitungan detik!

Dengan fitur kameranya, dulu ketenaran foto "selfie" atau "wefie" belum setenar sekarang. Teknologi selular ini juga sudah bisa membuat kita sangat kreatif dalam membuat video, yakni dengan merekam sendiri, bahkan bisa di-upload di YouTube serta bisa menghasilkan uang pula.

Belum lagi ratusan bahkan ribuan aplikasi dengan beragam fasilitas atau pembelajaran yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Mulai dari aplikasi belanja online, transportasi online, kuliner online, game online, atau aplikasi yang berbentuk ilmu pengetahuan yang memungkinkan kita untuk belajar apa saja secara otodidak. Canggih banget, kan?

Kalau kita memutar balik ke zaman di mana teknologi masih sangat terbatas, saya termasuk orang-orang yang sangat bersyukur bahwa jalinan silaturahim antara satu orang dengan yang lain masih begitu erat dengan cara saling mengunjungi satu sama lain secara intens.

Juga masih melekat di ingatan ketika cara berkomunikasi dengan menggunakan secarik kertas, amplop dan perangko dirasa menjadi sebuah metode komunikasi yang sangat berkesan.

Bagaimana berdebar-debarnya ketika menunggu kapan surat yang ditujukan kepada kita akan sampai ke tujuan. Menanti tukang pos tiba di depan rumah adalah sebuah hal yang begitu "romantis", dan yang begitu didambakan, hehe...

Apalagi ketika membaca suratnya, bisa sambil ketawa-ketawa sendiri atau bisa sampai meneteskan airmata karena ada rasa rindu yang begitu membuncah dengan seseorang di seberang sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline