Kebebasan Pers yang dipropagandakan PENJAJAH kepada negara-negara lain hanyalah strategi politik saja untuk mempermudah mempengaruhi negara-negara jajahan mereka. Bagi mereka, Pers tetap dibatasi, baik dengan intimidasi tersembunyi atau apapun itu.
Kalau kita melihat di Indonesia, misalnya, kamera wartawan jatuh, atau wartawan diperlakukan kasar, itu sudah jadi kasus besar. Ini berbeda bagi Negara Penjajah yang datang dari Barat. Bukan hanya kamera dijatuhkan atau wartawan yang dikasari. Lebih dari itu:
Stasiun TV dan semua perangkatnya dibombardir....
Mau bukti? : http://internasional.kompas.com/read/2011/07/30/14171698/NATO.Mengebom.Televisi.Libya
Mana ada negara yang berani protes kepada para Penjajah yang sering bikin aturan, juga sering mereka langgar sendiri........ Hanya satu orang ini yang Pemberani:
http://www.bisnis.com/umum/internasional/33638-gaddafi-kirim-utusan-ke-chavez
Jadi, bagi para Penjajah dari Barat, Kebebasan Pers hanyalah omong kosong belaka. Mereka hanya meneriakkan kepada negara yang mereka jajah, untuk menstir publik di negara jajahan dengan menu2 yang mereka siapkan, sebagai pengaruh dan propaganda. bila tidak dapat dimasuki mereka, sebaiknya dibombardir saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H