Teruntuk anakku:
Semangat mondok anakku. demi ALLAH,bukan kami tidak sayang,bukan kami benci hingga kami tega membuang jauh ke pondok.bukan kami tidak cinta wahai anak kesayanganku.kami bahagia melihat tangis mu saat kami tinggal pulang,kelak suatu saat nanti engkau akan merindukan kembali perpisahan itu.
Selamat berjuang nak, suatu saat nanti engkau akan paham mengapa kami menitipkan kalian disana.maafkan kami tidak seperti orang tua yang lain memberi segudang fasilitas dan kemewahan.maafkan kami yang hanya bisa memberi fasilitas akhirat.
Jadilah pembela ibu dan ayah dihari pengadilan ALLAH kelak.dengan mondok mu kami harap engkaulah yang akan memandikan dan membungkus kain kafan kami.dan mendoakan kami pada saat jasad kami terbaring kaku.
Ada lantunan al quran mu di samping kepala dan badan kami.itulah hari berbahagia kami menjadi orang tua nak.jenazah kami teriring denan doa anak kami sendiri.bukan kah nabi Muhammad berkata:"Saat semua meninggal semua amal terputus kecuali 3 perkara,ilmu yang bermanfaat,shodaqoh jariyah dan doa anak sholeh.
Laa takhouf wa laa tahzaan nak, Di pondok sangat mengasyikan teman mu banyak dan seperti keluarga sendiri..pengalaman mu akan luas,jiwa mu akan tegar dan kesabaran mu akan gigih.kami hanya ingin kalian bisa mendoakan kami sepanjang waktu mu,menyayangi kami di hari tua kami sebagaimana kami menyayangi kalian di hari kecil mu.
Selamat berjuang nak.Dengarkan dan muliakan uztadz dan ustadzah mu.mereka adalah pengganti ayah dan ibu mu.sekali lagi,selamat berproses nak,berbahagialah dan tersenyumlah kelak engkau akan paham maksud kami.
,,,Yang tertanda,,,
AYAH DAN IBU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H