Lihat ke Halaman Asli

Stand Up Comedy Ala Kyai Kampung

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_295868" align="aligncenter" width="300" caption="Kyai Kera Sakti Sidoarjo (Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=ImZH1LdxUag)"][/caption]

Dalam dua-tiga tahun terakhir, stand up comedy mulai populer di Indonesia. Seni komedi ini sebenarnya tidak benar-benar baru. Di Amerika stand up comedy mulai populer sekitar tahun 1960-an, tokoh yang sangat berpengaruh adalah Lenny Bruce, yang meninggal 3 Agustus 1966.

Kalau ditarik lebih ke belakang, stand up comedy lahir sekitar tahun 1800-an yang masih dalam bentuk teater (The Minstrel Show)—digawangi oleh Thomas Dartmouth “Daddy” Rice. Kemudian tumbuh pasang-surut bersaing dengan seni pertunjukan lainnya—musik opera misalnya.

Di Indonesia sendiri, seni stand up comedy sebenarnya sudah tumbuh cukup lama, terutama di kalangan santri-santri salaf. Hanya saja, seni komedi ini tumbuh tanpa nama atau lebih tepatnya dibungkus dengan syiar dakwah. Hal ini terjadi karena dakwah yang disajikan terlalu serius menjadi sesuatu yang membosankan.

Untuk itu, para kyai dan juru dakwah melakukan improvisasi, menyelingi pengajian dengan joke-joke segar untuk mencairkan suasana—terutama untuk pengajian umum, itighasah kubra, dan acara-acara yang dihadiri khalayak publik.

Biasanya, candaan seputar kehidupan sehari-hari, seperti utan-piutang, janda yang ingin menikah lagi, atau terkadang sedikit “saru” tentang hubungan suami-istri. Dan biasanya disampaikan dengan bahasa daerah—baik Jawa, Madura, maupun Sunda. Dalam kajian kontemporer, dakwah ini lebih dikenal dengan istilah “dakwah kultural”.

Salah satu contohnya silakan kunjungi link dalam youtube berikut ini atau masukkan saja kata kunci Kyai Lucu, pasti melimpah pilihannya.

http://www.youtube.com/watch?v=ImZH1LdxUag

http://www.youtube.com/watch?v=EtqPgwkYgg0

http://www.youtube.com/watch?v=y_SLcceZgF0

Kalau ditarik lebih ke belakang, santri-santri salaf ini lebih dikenal sebagai warga nahdliyin atau warga NU—sebuah organisasi keislaman yang berdiri pada tahun 1926. Lebih ke belakang lagi, contoh konkretnya adalah seni pertunjukan wayang yang digagas oleh RadenSyahid atau Pangeran Santikusuma atau yang lebih dikenal dengan Sunan Kalijaga—sempat mengalami masa akhir kerajaan Majapahit 1478, bahkan sampai lahirnya Kerajaan Pajang 1546.

Sampai hari ini, tradisi “kyai lucu” atau “komik kyai kampung” ini masih banyak diminati masyarakat, justru yang biasa-biasa saja tidak begitu laku di pasaran. Kalau Anda ingin mencari atau menyaksikan stand up comedian (komik) sejati, datangi saja ustad atau kyai kampung. Mereka biasa show di acara sunatan, walimatul urusy, pengajian maulid nabi, tasyukran haji, aqiqahan, seserahan acara nikahkan, dan lain sebagainya. Dijamin, Anda akan ngakak dari awal sampe akhir acara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline