Dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat pada era industri 4.0, sudah banyak mengubah gaya hidup dan mekanisme transaksi pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat. Banyak kaum milenial yang sudah menggunakan E-money untuk transaksi pembayaran baru yang lebih efisien didukung dengan perkembangan akses jaringan internet yang sangat luas, sehingga lebih banyak peluang dalam penggunaannya. Hal ini membuat adanya perubahan gaya hidup (life style) dalam masyarakat yang dulunya bertransaksi secara tunai kini digantikan dengan E-money. E-money adalah alat pembayaran secara non tunai yang di mana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu dan cara pemakaianya menggunakan perangkat seperti telepon pintar atau komputer. Dari tahun ke tahun transaksi menggunakan mekanisme pembayaran dengan E-money di Indonesia sudah mengalami perkembangan. E-money membawa pengaruh positif bagi kaum milenial terutama bagi mahasiswa. Mahasiswa sendiri merupakan sekelompok terpelajar yang cendrung terbuka terhadap perkembangan teknologi di masa ini. Dengan adanya tingkat pendidikan yang tinggi mendorong mahasiswa sebagai pendukung terhadap suatu perubahan baru yaitu pada penggunaan produk teknologi seperti mekanisme pembayaran dengan E-money yang digunakan oleh kaum milenial.
Kaum milenial adalah individu yang telah lahir selama jangka waktu dari tahun 1980 hingga tahun 2000, generasi ini memili nama lain seperti gen Y. Generasi ini diberi istilah kaum milenial karena generasi ini ialah generasi yang telah hidup sesudah generasi millennium. (Hidayatullah et al., 2019) Pada masa itu proses perkembangan teknologi membawa pengaruh terhadap setiap aspek yang ada pada kehidupan. Perkembangan E-money diera industri 4.0 membawa banyak kemudahan bagi kaum milenial. Kaum milenial dengan kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari mengandalkan E-money sebagai mekanisme pembayaran dibeberapa pusat perbelanjaan di super market, mini market, & mall, tidak hanya di pusat perbelanjaan para kaum milenial mengandalkan E-money sebagai transaksi pembayaran untuk transportasi, parkir, fast food, dll. Pengaruh sosial budaya yang tinggi juga dapat dilihat dengan adanya penerapan e-toll dan cashless yang mendorong seseorang untuk menggunakan E-money. E-money menawarkan beberapa keuntungan bagi para pengguna dan bagi Bank Indonesia Perkembangan uang elektronik di Indonesia terbilang cukup cepat dibandingkan dengan perkembangan negara-negara berkembang lainnya. (Dini Haryati, 2021). Kemudahan yang diberikan dari E-money memberikan keuntungan bagi individu yang menggunakannya, dari kemudahan yang dirasakan dapat memicu individu untuk terus menggunakan E-money sebagai metode transaksi pembayaran. Keamanan yang dirasakan oleh individu yang menggunakan akan mendorong individu tersebut untuk terus menggunakan E-money dengan tidak ada keraguan dalam menggunakan E-money sebagai alat transaksi pembayaran. Dengan menggunakan E-money para kaum milenial tidak perlu untuk membawa uang tunai lagi tidak hanya itu para pengguna E-money tidak perlu lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang misalnya permen atau lainnya akbiat pedagang tidak memiliki uang receh atau uang bernilai kecil untuk kembalian.
E-money sudah menjalar ke berbagai instansi pendidikan. Di dunia pendidikan aplikasi e-money biasa diterima dalam bentuk kartu mahasiswa/KTM, ataupun kartu khusus yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi di wilayah institusi terkait. Mahasiswa juga menyukai pemakaian uang elektronik menggunakan dompet digital berbasis internet yang dapat digunakan secara luas contohnya seperti Ovo, Dana, LinkAja, Shopee-Pay, dan Go-Pay. Sehingga dompet digital tersebut merupakan layanan aplikasi uang elektronik yang terpopuler serta paling banyak diminati oleh kaum milenial.Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbedaan dari E-money dengan kartu debit dan kartu kredit adalah dana yang tersimpan di dalam e-money sepenuhnya menjadi milik konsumen bukan untuk dikelola menjadi simpanan bank. Bank Indonesia (BI) juga mnulis dalam laman resminya, meskipun E-money dengan kartu debit dan kredit memiliki karakteristik yang sedikit berbeda, namun dalam system penggunaan tetap sama yaitu bertujuan untuk pembayaran transaksi. E-money disimpan dalam bentuk media elektronik tertentu, sehingga pengguna harus menyetorkan uangnya kepada penyedia jasa dan disimpan dalam media elektronik sebelum digunakan untuk bertransaksi pembayaran. Penggunaan E-money sebagai alat pembayaran yang inovatif dan praktis yang dapat membantu kelancaran pembayaran dalam kegiatan ekonomi. Dengan adanya penggunaan E-money sebagai alternatif alat pembayaran non tunai sehingga kini menjadi tren dan banyak digunakan oleh kaum milenial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H