Lihat ke Halaman Asli

Wiwit Nahdiyah Safitri

Perempuan, anak pertama, Mahasiswi UIN Malang

Apa Saja Sih Perbandingan Teori Belajar dan Teori Dasar Perkembangan Manusia Menurut Teori Behaviorisme?

Diperbarui: 22 September 2023   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita membahas tentang perbandingan teori belajar dan teori dasar perkembangan manusia mari kita sedikit mengulas tentang sejarah teori tersebut dan tokoh-tokoh yang terlibat pada teori tersebut.

Jadi teman-teman. Teori behaviorisme mencakup beberapa tokoh kunci yang berperan dalam mengembangkan dan mempopulerkan pendekatan ini dalam psikologi. Berikut adalah sejarah teori behaviorisme beserta beberapa tokoh utamanya:

1. John B. Watson (1878-1958): John B. Watson sering dianggap sebagai bapak behaviorisme. Pada tahun 1913, ia menerbitkan artikel berjudul "Psychology as the Behaviorist Views It" yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar behaviorisme. Watson berpendapat bahwa psikologi harus terfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur, dan ia menekankan eksperimen dan pengamatan objektif.

2. B.F. Skinner (1904-1990): Burrhus Frederic Skinner adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam behaviorisme. Ia mengembangkan konsep operant conditioning, yang menggambarkan bagaimana perilaku dapat diubah melalui penguatan positif dan negatif. Skinner juga dikenal karena penelitiannya dalam kandang Skinner, yang digunakan untuk mengkaji perilaku hewan.

3. Ivan Pavlov (1849-1936): Meskipun ia bukan behavioris sejati, Ivan Pavlov berkontribusi pada pemahaman tentang pembelajaran terkondisi. Penelitiannya tentang refleks kondisional dengan anjing membantu membentuk dasar untuk pemahaman tentang bagaimana asosiasi antara stimulus dan respons dapat membentuk perilaku.

4. Edward Thorndike (1874-1949): Edward Thorndike mengembangkan teori belajar yang dikenal sebagai "teori hukum efek" atau "teori koneksi." Teori ini menekankan bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi-konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.

5. Clark L. Hull (1884-1952): Clark L. Hull adalah psikolog yang mengembangkan teori behaviorisme berbasis matematika. Ia mencoba untuk menggabungkan aspek-aspek psikologi dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan alam, menghasilkan pendekatan yang dikenal sebagai "teori drive" yang menggambarkan pembelajaran sebagai pengurangan kebutuhan atau drive.

Dan perlu teman-teman ketahui bahwa teori behaviorisme mencapai puncaknya pada awal abad ke-20, tetapi kemudian berkembang menjadi aliran psikologi lainnya, seperti psikologi kognitif dan psikologi sosial. Meskipun behaviorisme masih memiliki pengaruh dalam psikologi, sebagian besar psikolog modern mengakui bahwa aspek-aspek internal seperti pikiran dan perasaan juga memiliki peran penting dalam pemahaman perilaku manusia.

Sekarang kita akan membahas bersama tentang perbandingan antara teori belajar dan teori dasar perkembangan manusia menurut teori behaviorisme adalah sebagai berikut:

Teori Belajar dalam Behaviorisme: Fokus pada Perilaku, maksud disini ialah teori belajar dalam behaviorisme menekankan perilaku yang dapat diamati dan diukur sebagai objek utama penelitian. Teori ini berpendapat bahwa perilaku dipengaruhi oleh stimulus dan respons yang dapat diobservasi. Selanjutnya ada pembelajaran sebagai Perubahan Perilaku, jadi behaviorisme menganggap pembelajaran sebagai perubahan perilaku yang terjadi sebagai respons terhadap pengalaman dan latihan. Konsep penguatan (reinforcement) digunakan untuk menjelaskan bagaimana perilaku dapat diperkuat atau dihentikan. Selanjutnya Fokus pada Proses Belajar, Behaviorisme menekankan proses belajar yang dapat diamati, seperti pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons melalui penguatan positif atau negatif.

Teori Dasar Perkembangan Manusia dalam Behaviorisme: Fokus pada Perkembangan Fisik dan Perilaku, teori perkembangan manusia dalam behaviorisme, terutama yang dikembangkan oleh B.F. Skinner, menekankan perkembangan fisik dan perilaku anak-anak. Ini mencakup pengembangan perilaku sosial, bahasa, dan keterampilan lainnya yang dapat diamati. Selanjutnya ada, perkembangan sebagai Akumulasi Belajar. Maksud disini adalah behaviorisme menganggap perkembangan sebagai akumulasi hasil dari pembelajaran yang terjadi selama masa pertumbuhan anak-anak. Proses pembentukan perilaku melalui penguatan berperan penting dalam perkembangan anak. Pengaruh Lingkungan menjadi faktor selanjutnya. Seperti dalam teori belajar, teori perkembangan dalam behaviorisme juga menekankan peran lingkungan sebagai faktor utama dalam membentuk perilaku dan perkembangan anak-anak. Perubahan dalam lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak belajar dan berkembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline