Lihat ke Halaman Asli

EBUPURI

mahasiswa

Inovasi Teknologi Eco Bubble Purufication: Solusi Tim PKM VGK Universitas Singaperbangsa Karawang untuk Mikroplastik di Perairan Muara Gembong

Diperbarui: 19 Juli 2024   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TIM PKM VGK EBUPURI 

Masalah pencemaran plastik di perairan dunia menjadi perhatian utama para ilmuwan dan pemerhati lingkungan. Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, merupakan salah satu polutan yang paling sulit diatasi karena ukurannya yang mikroskopis membuatnya sulit untuk diidentifikasi dan dihilangkan. Mikroplastik dapat mencemari air minum, laut, danau, serta sungai, dan berdampak buruk pada ekosistem serta kesehatan manusia. 

Menanggapi tantangan ini, tim PKM VGK dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang diketuai oleh Wiwit Ardi Mulyo, dan beranggotakan Ade Wahyu Putranto, Bintang Esa Pasha, dan Ridho Anugerah Putera, serta dipandu dan didukung oleh bapak Ikhwanussaffa saddisan sebagai dosen pendamping. Mengajukan inovasi teknologi yang disebut "Eco Bubble Purification" untuk mengurangi jumlah mikroplastik di perairan Muara Gembong.

  • Mikroplastik

Mikroplastik adalah potongan-potongan kecil plastik yang berukuran kurang dari 5 mikrometer. Mereka berasal dari berbagai sumber, termasuk degradasi sampah plastik yang lebih besar, produk perawatan pribadi, industri tekstil, serta aktivitas sehari-hari masyarakat seperti memancing dan juga mencuci.  Mikroplastik umumnya ditemukan dalam bentuk serat, fiber, fragmen, film, pelet, lembaran, dan foam. Fiber dan fragmen adalah jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan. Keduanya berasal dari pakaian dengan serat sintetis, alat pancing, dan jaring ikan.

Keberadaan mikroplastik di perairan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kehidupan laut dan kesehatan manusia. Banyak organisme yang hidup di air terutama ikan mengira mikroplastik sebagai makanan, mereka memakan mikroplastik yang mengapung sehingga pada akhirnya mikroplastik tersebut terbioakumulasi dalam perut ikan. Mirisnya, jumlah sampel ikan di Indonesia yang mengandung mikroplastik bahkan 5 kali lebih banyak dibandingkan di Amerika, itu menandakan perairan di Indonesia seperti laut, sedimen sungai, maupun perairan estuari mengandung lebih banyak partikel mikroplastik yang mengancam keutuhan ekosistem perairan Indonesia sebagai salah negeri maritim terbesar yang bergantung pada sumber daya laut yang ada. Seperti pada perairan Muara gembong misalnya, tercatat partikel mikroplastik pada perairan tersebut pada tahun 2015 mencapai 86,13 partikel/L, dan angka ini bisa saja terus meningkat seiring berjalannya waktu.

  • Eco Bubble Purification

Eco Bubble Purification adalah teknologi yang memanfaatkan gelembung mikro untuk mengikat mikroplastik di dalam air. Ide ini didasarkan pada prinsip bahwa gelembung mikro dapat menarik dan menempel pada partikel kecil, termasuk mikroplastik. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang komponen dan cara kerja teknologi ini:

1. Produksi Gelembung Mikro

Gelembung mikro diciptakan dengan menggunakan generator flow mater yang mampu menghasilkan gelembung berukuran mikroskopis yang sangat halus. Ukuran gelembung ini sangat penting karena semakin kecil ukuran gelembung, semakin besar luas permukaannya untuk mengikat mikroplastik.

2. Mekanisme Pengikatan

aat gelembung mikro dilepaskan ke dalam badan air yang terkontaminasi mikroplastik, mereka akan mengapung ke permukaan. Selama proses ini, gelembung mikro akan menarik mikroplastik dan menempelkannya pada permukaan gelembung. Pengikatan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi antara gelembung dan partikel mikroplastik.

3. Pengumpulan Menuju Tahap Filtrasi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline