Bersinergi Lewat Pendampingan(Wiwi Sulastri Soleh)
Tulisan ini dibuat setelah selesai Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 dan menjadi bagian isi buku antologi yang berjudul "Rekam Jejak Guru Penggerak A9-43 Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat"
Kata sinergi merujuk pada efek positif yang timbul ketika dua atau lebih unsur bekerja sama secara harmonis, menciptakan hasil yang lebih baik daripada jika mereka bergerak secara terpisah. Dalam konteks kolaborasi atau kerjasama, sinergi menunjukkan kekuatan gabungan yang melebihi sumbangan individual. Program Guru Penggerak yang melibatkan berbagai aktor pendukung. Aktor-aktor pendukung seperti Pengajar Praktik (PP), fasilitator, dan instruktur. Ketiganya memiliki tugas berbeda, tetapi tujuan yang sama, yaitu peningkatan kompetensi Calon Guru Penggerak (CGP), dengan peran dan tugasnya masing-masing kami selaku aktor pendukung saling melengkapi dalam mewujudkan peningkatan kompetensi para Calon Guru Penggerak.
Kolaborasi antara pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik. Pengajar praktik membawa keahlian praktis, fasilitator memfasilitasi diskusi dan pemecahan masalah, sementara instruktur memberikan arahan teoritis. Gabungan ini dapat memperkaya pemahaman Calon Guru Penggerak, mengintegrasikan teori dengan aplikasi langsung, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendalam dan berorientasi pada keterampilan.
Saya selaku Pengajar Praktik yang tugasnya langsung memantau Calon Guru Penggerak dilapangan dalam praktik baiknya di sekolah memahami betul bahwa berbagi sinergi itu wajib dalam pendampingan. Pendampingan guru penggerak adalah cara efektif untuk berbagi sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan saling mendukung dan bertukar ide, guru dapat memperkaya pengalaman pembelajaran mereka, menciptakan lingkungan yang memotivasi, dan memajukan pendidikan secara kolektif.
Sinergi kolaborasi antara guru penggerak dan Pengajar Praktik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif. Guru penggerak dapat memberikan panduan strategis dan pedagogis, sementara Pengajar Praktik membawa pengalaman lapangan dan aplikasi langsung materi ke dalam kelas. Hal ini dapat memperkaya pengajaran, meningkatkan pemahaman Calon Guru Penggerak dan mempersiapkan mereka dengan keterampilan praktis yang relevan.
Pada Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP), Pengajar Praktik memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi dengan fasilitator dan penyelenggara program terkait dengan kompetensi yang diharapkan dicapai peserta, mekanisme pelaksanaan, materi yang disajikan, serta evaluasi proses dan hasil.
2. Mencatat perkembangan peserta selama Lokakarya dan Pendampingan Individu.
3. Melakukan pelatihan (coaching) dan memberi umpan balik (feedback) kepada peserta.
4. Berbagi Praktik Baik, memberikan umpan balik (feedback) dan Refleksi dalam bentuk Lokakarya dengan peserta
5. Melakukan pendampingan individu kepada peserta PGP di satuan pendidikan masing-masing.
6. Mendampingi peserta PGP dalam menjalankan tugasnya (minimal 6 bulan).
7. Memberikan motivasi dan membantu peserta dalam menjalankan perannya.
8. Melakukan penilaian proses dan hasil pada kegiatan pendampingan individu dan lokakarya dan memasukkannya ke dalam sistem.
Banyak pengalaman yang luar biasa dalam melaksanakan tugas menjadi Pengajar Praktik mendampingi Calon Guru Penggerak ini, kebetulan saya mendapat kesempatan di dua angkatan, yaitu angkatan 6 dan angkatan 9. Berbagai karakter dan kompetensi yang berbeda dari Calon Guru Penggerak mengharuskan saya memahami mereka. Proses pendampingan individu melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan tujuan individu, pengembangan hubungan percaya, serta penerapan strategi dan keterampilan yang sesuai untuk membantu individu mencapai pertumbuhan dan perubahan positif dalam hidup mereka. Pendampingan dapat melibatkan mendengarkan aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan membimbing individu dalam menetapkan dan mencapai tujuan mereka.
Langkah-langkah pendampingan individu yang dilakukan Pengajar Praktik adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan Individu. Kenali kebutuhan dan tujuan unik dari setiap individu untuk merancang pendekatan yang sesuai.
2. Pembentukan Hubungan Percaya: Bangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan individu agar tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan.
3. Analisis Keterampilan dan Kelemahan: Lakukan evaluasi terhadap keterampilan dan kelemahan individu untuk membantu dalam merancang program pendampingan yang efektif.
4. Penetapan Tujuan Bersama: Bersama individu, tetapkan tujuan yang dapat diukur dan realistis untuk memberikan arah jelas dalam pendampingan.
5. Bimbingan dan Pembelajaran: Sediakan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan fasilitasi proses pembelajaran untuk pengembangan keterampilan dan pengetahuan.
6. Monitoring dan Umpan Balik: Pantau kemajuan individu secara berkala dan berikan umpan balik konstruktif untuk membantu mereka tetap fokus dan termotivasi. Adaptasi Pendekatan: Sesuaikan pendekatan pendampingan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan kemajuan individu.
7. Pemberdayaan Individu: Dorong individu untuk mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas perkembangan pribadinya, sehingga mereka dapat meraih kemandirian.
8. Evaluasi dan Refleksi Bersama: Lakukan evaluasi berkala bersama individu untuk mengevaluasi tujuan, strategi, dan hasil, serta membuat perubahan jika diperlukan.
9. erlanjut Dukungan: Memberikan dukungan berkelanjutan untuk memastikan bahwa perubahan positif yang dicapai dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Dengan langkah-langkah ini proses pendampingan individu dapat berjalan dengan lancar. Dengan dukungan pihak - pihak terkait seperti BBGP Jabar, Dinas Pendidikan setempat, Kepala Sekolah dan rekan sejawat Calon Guru Penggerak. Pelaksanaan kegiatan dengan pengaturan jadwal yang fleksibel. Pengaturan jadwal dan waktu, dibuat berdasarkan kesepakatan antara Pengajar Praktik dengan Calon Guru Penggerak sehingga tidak menggangu kegiatan mereka di sekolah.
Pendampingan individu yang dilakukan oleh Pengajar Praktik bagi Calon Guru Penggerak memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
1. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan: Mendukung pengembangan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk efektif memimpin perubahan di lingkungan pendidikan.
2. Penyegaran Pengetahuan dan Keterampilan: Menyediakan platform untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan pendidikan, serta mendukung penerapan praktik terbaik.
3. Peningkatan Pengelolaan Kelas: Memberikan bimbingan dalam mengelola kelas, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, dan menangani tantangan yang mungkin muncul.
4. Peningkatan Efektivitas Pengajaran: Membantu calon guru penggerak dalam meningkatkan efektivitas pengajaran, termasuk penggunaan teknologi, strategi pembelajaran inovatif, dan diferensiasi pembelajaran.
5. Pemahaman Terhadap Kebutuhan Siswa: Memberikan wawasan mendalam terhadap kebutuhan dan karakteristik siswa, memungkinkan calon guru penggerak untuk merancang program pembelajaran yang lebih sesuai.
6. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan: Mengembangkan kemampuan calon guru penggerak dalam mengidentifikasi masalah, merancang solusi, dan mengambil keputusan yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
7. Pengembangan Keterampilan Komunikasi: Membantu dalam pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif, termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait dalam lingkungan pendidikan.
8. Peningkatan Kemandirian Profesional: Mendorong pengembangan kemandirian profesional, sehingga calon guru penggerak dapat terus belajar dan tumbuh sebagai pemimpin pendidikan.
9. Pemahaman Konteks Sekolah dan Kebijakan Pendidikan: Memberikan wawasan tentang konteks sekolah dan kebijakan pendidikan, memungkinkan calon guru penggerak untuk beroperasi secara efektif di dalamnya.
10. Dukungan Emosional dan Motivasi: Memberikan dukungan emosional dan motivasi yang dapat membantu calon guru penggerak mengatasi tantangan dan tetap termotivasi dalam peran kepemimpinan mereka.
Uraian manfaat di atas tentu akan menjadi bekal Calon Guru Penggerak saat setelah selesai Program Pendidikan Guru Penggerak dimana Calon Guru Penggerak akan memiliki pengetahuan dan keterampilan tambahan dalam mendukung pengembangan pendidikan. Calon Guru Penggerak dapat mengaplikasikan konsep dan strategi baru dalam pembelajaran di kelas, memimpin inovasi pendidikan, dan berkolaborasi dengan rekan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, Caon Guru Penggerak mungkin mendapatkan peluang untuk mengambil peran kepemimpinan dalam proyek-proyek pendidikan dan berpartisipasi dalam pengembangan transformasi pendidikan.
Tugas Pengajar Praktik selain melakukan pendampingan individu juga memberikan fasilitas dalam lokakarya. Lokakarya guru penggerak adalah salah satu kegiatan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang bertujuan untuk menciptakan guru-guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik di sekolah dan komunitasnya. Lokakarya ini dilaksanakan secara tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan atau daring (online via zoom) dengan melibatkan calon guru penggerak (CGP), dan pengajar praktik (PP). Lebih rinci lagi tujuan lokakarya ini adalah sebagai berikut : a). Peningkatan Keterampilan Pedagogis: Memberikan guru-guru keterampilan pedagogis terkini dan metode pengajaran inovatif untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas. b). Pengenalan Teknologi Pendidikan: Menyediakan wawasan dan pelatihan terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, sehingga guru dapat mengintegrasikannya secara efektif dalam proses pengajaran mereka. c). Pembangunan Keterampilan Kepemimpinan: Mengembangkan keterampilan kepemimpinan bagi guru-guru, agar mereka dapat memimpin inisiatif perubahan dan berperan sebagai agen perubahan di sekolah mereka.