Lihat ke Halaman Asli

Luka Lama

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tersungkurku dari tinginya rasa dalam hati
jiwaku tlah melemah

terfikir hati
hendak maju ataukah hanya diam di sini,
bila ku maju
dapatkah
hati ini harungi lautan darah nan dalam

bersimbah diri dengan guratan tajam belati
torehan mutiara merah mengalir
basahi tumpuan kaki

jerit dan juga tangis
bisikan lirih
ku dengarkan itu
tertatih hati tuk sadar kembali,
jemari tergerak hapuskan hujan yang menjadi

sandaran lentera senja dalam barisan barat khatulistiwa,
antarkan ku kembali dalam garis jalan sebelumnya,,
luka lama teringat kembali,
bagai tersiram deras air garam

tak terbayang hanya air mata
dah hanyalah tetesan air mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline