Hii kompasioner semua, balik lagi ke dunia tulis menulis. Setelah vacum selama 2 tahun lebih akhirnya kerinduan untuk menulis bisa terkabulkan lagi. Salam dari ABU Dhabi !!!!
2 tahun lebih menetap di negara orang itu memang rada gimana gitu. Terutama rindu keluarga. puji tuhan bisa balik 2 kali setahun. 2 tahun belajar di negeri orang, Abu Dhabi yang merupakan ibukota negara United Arab Emirates memang betul negara arab yang maju. Banyak yg masih underestimate tentang negara arab. Dinegara ini dimana kalau lu nyebrang sembarangan kena dena 200 Dirham ( 700 ribu rupiah ) , mau bikin Surat Ijin Mengemudi 4000 dirham ( 12 juta ) . Mahal ? Bukan main .
Tapi bangga saat pak jokowi membuka Retail Supermarket "Lulu" di jakarta yg notabene itu adalah salah satu perusahan arab yg sangat jaya. Yang membedakan cuma dari pramuniaganya, kalau disini dari berbagai warga negara sedangkan di indo mungkin pure indonesia. Hehehehe
Satu hal yang menjadi berharga buat gue, ternyata semakin banyak kita menimba ilmu, semakin terbuka wawasan kita. Nimba ilmu bukan hanya di negara sendiri, keberuntungan yang ada bisa membawa gue menimba ilmu di negara orang. Bekerja dan berbagi ilmu dari beberapa kolega dari berbagai negara. Kalau kita bandingkan memang pola pokir kita masih rada kalah dibandingkan dengan negara lain. Disaat kita tau walikota london adalah berdarah pakistan, disitu juga kita bisa lihat peperangan SARA yang terjadi di Ibukota indonesia.
Apa yang salah ? Siapa yang salah ? Tentunya pola pikir kita ! Disaat kita sibuk menentang pekerja asing yang masuk ke negara kita. Mereka aja yang punya skill mau dibayar murah demi mendapatkan pengalaman. Dimana pengalaman itulah yang nantinya bakal mengangkat kualitas karier. Sedangkan kita ?
Banyak orang yang tidak suda dibanding2 kan, tapi dgn berat hati gw harus. Abu dhabi, negara arab yg pendapatannya terbesarnya dari Minyak. Sumber Daya Manusia mereka ga sampai 10%. Tapi mereka bisa membangun negara mereka. Gimana caranya ? Mereka belajar untuk membuka diri, dari situ mereka dapat begitu banyak ilmu yang berharga untuk di implementasikan dalam mengembangkan ekonomi negara. Setelah mereka punya kualitas walaupun menjadi minoritas, mereka tidak gentar. 80 persen pekerja di Abu Dhabi merupakan warga negara asing.
Setelah mereka bisa menggerakan roda negara mereka sendiri, mereka membuat aturan yang jelas dan harus dipatuhin. aturan yg dibuat untuk mengatur pendatangbyang ingin bekerja di negara mereka.nah indonesia ? Kita yg bikin aturan malah kita yg melanggar. Miris bukan ? Kemajuan negara bukan hanya menjadi tanggung jawab kepala negara, mulailah dari diri sendiri, gimana untuk memajukan diri kitabterlebih dahulu .... Salam ind-ONE-sia !!
( mohon maaf kalau campur aduk )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H