Lihat ke Halaman Asli

Apakah Butuh Teori dalam Penelitian Kualitatif??

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penelitian kualitatif itu memiliki sifat subjektivitas yang tinggi. Bagi sebagian orang masih belum memahami akan kesubjektivitasan penelitian kualitatif, terutama bagi tipe orang-orang yang objektif, akan menganggap penelitian kualitatif sangat tidak valid.

Seperti kasus yang saya temui, seseorang teman saya berkata bahwa ia tidak menyukai penelitian kualitatif, selain terlalu ribet dengan metodenya (lebih rumit dalam mengumpulkan data seperti in-depth interview, menyebar skala questionnaire dianggap lebih mudah), ia berasumsi bahwa penelitian kualitatif sama sekali tidak dapat diuji kebenarannya.

Ya, saya tegaskan sekali lagi bahwa dalam penelitian kualitatif MEMANG ditekankan pada persepsi subjektif dari subjek penelitian.

Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenarannya dan dapat disusun pada waktu  penelitian berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan. Setelah dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, kemudian di lapangan dilakukan verifikasi terhadap teori yang ada, mana yang sesuai dan mana yang perlu diperbaiki atau bahkan ditolak. Penelitian kualitatif  mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan atas dua macam teori, yaitu :

1.    Teori Substantif

Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi, psikologi dan lain sebagainya. Contoh: perawatan pasien, hubungan ras, pendidikan profesional, kenakalan, atau organisasi peneliti.

2.    Teori Formal

Teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan sebagainya. Contoh: perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas social.

Nah, semoga dengan penjelasan singkat di atas, para pencari ilmu semakin memperdalam ilmunya mengenai penelitian kualitatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline