Lihat ke Halaman Asli

Rework

Diperbarui: 4 April 2017   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika menyaksikan acara televisi dengan kawan-kawan asrama, kami menyaksikan sebuah diskusi yang kala itu pembicaranya adalah Renald Kasali. Siapa yang tidak kenal dengan dirinya? bagi saya ia merupakan sosok yang menginspirasi saya dan cara berpikir saya dalam keseharian, belajar serta apapun. Dalam satu sesi beliau membawa sebuah buku yang berjudul Rework.

Pak Renald Kasali menjelaskan sedikit terkait buku itu. Dari segi judul saja sudah menarik, beliau membahas kata dari judul tersebut. Re dalam bahasa inggris itu diartikan kembali, sedangkan work dalam bahasa inggris berarti bekerja. Jadi artinya rework adalah mengerjakan kembali, merekonstruksi ulang, atau memperbaiki kembali. Itulah arti judul tersebut menurut Pak Renald dari buku yang beliau temukan di rak buku koleksinya.

Tak hanya itu, beliau juga membenturkan rework dengan permasalahan di negri ini. Apa yang sudah kita capai sejak dahulu ternyata sudah tidak relevan lagi di masa sekarang. Apa yang dahulu sudah menjadi harga mati ternyata di jaman sekarang sudah tidak berlaku lagi, sehingga harus dikaji ulang dan diperbaiki kembali. Tujuannya adalah supaya ada koorelasinya dengan saat ini.

Dari dialaog diatas, saya mencoba membahas secara luas dan lebih kepada hal yang umum. Tak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat terulis, dengan kata lain tidak hanya menyangkut masalah itu saja. Melainkan masalah yang dari jaman dahulu yang telah mengakar dan mendarahdaging dalam diri masyarakat kita. Satu kata yang ingin saya katakan, yaitu PENJAJAHAN.

Dulu kita dijajah oleh musuh, oleh orang portugis, belanda dan jepang. Penjajah dulu begitu nampak dan terlihat oleh mata kepala kita sendiri. Tetapi saat ini kita telah dijajah oleh "musuh dalam selimut" yaitu musuh yang kita sendiri tidak tahu keberadaanya dimana. Di depan, belakang, samping atau di atas kita. Bahkan bisa jadi, musuh itu hidup bersama dalam satu kawasan, kota, daerah atau pun desa.

Sehingga untuk melawan musuh yang seperti ini sangat menyulitkan. Musuh lebih pintar dan lebih lihai ketika kita sudah bisa mencium keberadaanya. Dengan seketika sang musuh dapat menghilang dan tiba-tiba berada di tempat yang lain. Saya pun merasa heran dengan jurus dan ilmu yang mereka miliki. Ilmu yang sduah dipelajari di sekolah ternyata tidak mempan, bahkan ilmu agama pun tak mampu melukainya. Mungkin, ilmu yang mereka gunakan adalah ilmu bapak moyangnya setan. Ilmu apapun sudah tidak mampu melawannya.

Akhir-akhir ini saya merasa sedikit optimis. Ada sebuah lembaga yang setidaknya mampu menangkap keberadaan mereka. Bahkan kadang lembaga ini juga mampu melumpuhkan musuh tersebut dengan ilmu yang mereka punyai. Sungguh luar biasa bukan??? Lembaga ini menurut saya sudah lumayan, tetapi saya juga masih was-was karena mereka hanya baru sebatas menangkap keberadaan, dan melumpuhkan sebagian musuh. Apa jadinya jika musuh-musuh yang lain bersatu, kemudian mereka menyerang balik???

lembaga yang saya maksud itu adalah KPK...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline