Dengan adanya globalisasi menuntut seseorang untuk menguasai bahasa internasional agar mampu beradaptasi dengan tuntutan global. Kita dituntut untuk dapat menguasai berbagai bahasa asing terutama bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Bahkan dalam dunia kerja perusahaan juga lebih membutuhkan karyawan yang mampu berkomunikasi baik pasif maupun aktif dengan bahasa Inggris. Dengan adanya tuntutan tersebut membuat seseorang harus menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupannya sehari-hari. Hal ini sangat berdampak dalam kedudukan bahasa Jawa yang rasanya semakin tergantikan dengan posisi bahasa lain yang bersekala nasional. Memudarnya bahasa Jawa di Jawa tentunya memiliki berbagai alasan yang sangat nyata. Tri Pusat Pendidikan ini dapat dijadikan wadah dalam upaya pelestarian budaya. Karena dengan memberikan Pendidikan unggah-ungguh melalui Pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat mencegah tuturnya bahasa jawa dalam diri seseorang karena ketiga lingkungan tersebut saling berkaitan
Tripusat pendidikan sendiri adalah sebuah konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa tiga fokus pendidikan adalah tiga lingkungan pendidikan yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat secara sinergis memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengembangkan pendidikan untuk anak. Tri Pusat ini perlu berkolaborasi untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan karena dalam kegiatan pembelajaran tidak cukup hanya usaha dari tenaga pendidik saja, tetapi lingkungan sekitar juga mendukung keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan hal ini Tri Pusat Pendidikan ini dapat dijadikan wadah dalam upaya pelestarian budaya. Karena dengan memberikan Pendidikan ungah-ungguh melalui Pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat mencegah lunturnya unggah-unguh bahasa jawa dalam diri seseorang karena ketiga lingkungan tersebut saling berkaitan dan tempat terbentuknya karakter dari seseorang.
Lingkungan Keluarga menjadi lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena keluarga menjadi tempat pertama seorang anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Melalui pendidikan keluarga, anak diharapkan memiliki pribadi yang mantap, akhlak yang baik dan mandiri untuk menjalani kehidupannya. Maka dalam lingkungan keluarga juga perlu di ajarkan unggah-unggu Bahasa Jawa karena hal ini pendidikan keluarga dapat dikatakan sebagai wadah persiapan anak untuk kehidupan bermasyarakat. Di dalam keluarga merupakan tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak yang masih usia muda, karena pada usia ini biasanya anak sangat peka terhadap pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan penerapan unggah-ungguh Bahasa Jawa kepada anak sejak dini maka dapat membantu dalam upaya pelestarian unggah-ungguh tersebut. Maka orang tua memiliki tanggung jawab memegang peranan penting terhadap pendidikan anak terutama unggah-ungguh Bahasa Jawa. Dengan Pendidikan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang baik pada anak dapat menecegah pergeseran Unggah-ungguh tersebut. Dengan hal ini maka secara tidak langsung pindidikan unggah- ungguh Bahasa Jawa dalam lingkungan keluarga ini dapat menjaga eksistensi dari unggah- ungguh tersebut. Untuk menjaga eksistensi dari unggah-ungguh bahasa jawa ini perlu menanamkannya pada diri anak. Dalam menanamkannya tentu saja peran keluarga sangat besar, terutama dalam menciptakan kondisi sedimikian rupa hingga anak-anak sejak kecil mulai terbiasa dengan penerapan unggah-ungguh bahasa jawa yang dibawa dalam pola perilakunya sehati-hari. Maka keluarga sebagai Tripusat Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya pelestarian unggah-ungguh bahasa jawa karena keluarga memiliki tanggung jawab yang besar dalam pembelajaran unggah-ungguh bahasa jawa kepada anak-anaknya. Sehingga keluarga juga perlu menguasai mengenai pembelajaran unggah-ungguh bahasa jawa sehingga mungkin pelestarian unggah-ungguh bahasa jawa dapat berjalan dengan baik dan efektif dengan sedemikian rupa di lingkungan keluarga.
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana. Guru yang melaksanakan tugas pembinaan, pendidikan dan pengajaran tersebut adalah orang-orang yang dibekali dengan pengetahuan tentang anak didik dan memiliki kemampuan melaksanakan tugas kependidikan. Sekolah yang merupakan pelengkap pendidikan keluarga ini, memiliki peran dan fungsi pendidikan sekolah yang sangat penting sesudah keluarga. Pendidikan sekolah memiliki peran dalam membantu keluarga menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anak yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian mulia serta pikiran yang cerdas sehingga kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat sesuai dengan tuntutan dan tata laku masyarakat yang berlaku seiring dengan tujuan pendidikan seumur hidup. Sehingga dalam hal jika di sekolah dilakukan pembelajaran unggah-ungguh bahasa jawa maka dapat memperkuat penegtahuan seseorang terkait dengan penggunaan ungguh-ungguh bahasa jawa. Dengan meningkatnya pengetahuan seseorang ini dapat membantu dalam upaya pelestarian unggah-ungguh bahasa jawa.
Dalam memperkuat pengetahuan tentang unggah-ungguh hahasa Jawa kepada siswa di sekolah, guru dapat menyuruh siswa membuat kalimat singkat dan bacaan bahasa jawa menurut unggah-ungguh bahasa jawa secara benar misalnya yang berisi pemberitahuan singkat, kemudian kalimat dan bacaan itu dikumpulkan. Guru yang berpengalaman akan dapat mengutip beberapa kesalahan umum dari karangan siswa itu, kemudian langsung. membahasnya, Bahasan kesalahan bahasa itu tentu saja sangat berguna bagi siswa. Dengan diajarkan materi Unggah- ungguh bahasa tersebut diharapkan siswa mempunyai keterampilan yang lebih baik. Seseorang yang dapat mengucapkan hahasa Jawa sesuai unggah-ungguh dengan baik berarti ia telah menguasai tata bahasa, mempunyai perbendaharaan kata, dan mempunyai kemampuan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan ucapan. Dengan demikian, tulisan dan ucapan siswa dapat dijadikan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam pelajaran bahasa Jawa.
Guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk memberikan pembelajaran unggah-ungguh bahasa jawa secara tepat dan benar. Hal tersebut dilakukan untuk membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa. Kemudian guru juga perlu memberikan contoh mengenai penggunaan unggah-ungguh bahasa jawa yang baik dan tepat. Misalnya menggunakan bahasa krama sebagai pengantar pada saat mengajar di sekolahan agar kesadaran penggunaan unggah-ungguh bahasa jawa dapat baik dan tepat. Kemudian hal tersebut dapat membuat siswa menjadi terbiasa memakai bahasa jawa dengan unggah-ungguh yang baik dan benar sesuai kaidah dan tingkat-tingkatannya. Dalam hal ini maka lingkungan sekolah sebagai tripusat Pendidikan dapat dijadikann sebagai wadah dalam upaya pelestarian unggah-ungguh bahasa jawa.
Masyarakat diartikan sebagai perkumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadarkan akan persatuan dan kesatuan serta bertindak bersama untuk mencukupi kebutuhaan kehidupannya. Dalam kata lain masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan, medan kehidupan manusia yang majemuk, dan manusia berada dalam multi kompleks antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakat. Pendidikan masyarakat terjadi ketika lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar pendidikan formal atau sekolah. Pendidikan masyarakat terjadi secara tidak langsung, dalam arti anak mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal pengetahuan unggah-ungguh bahasa jawa didalam masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI