Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Mengimplementasikan Nilai-nilai Ibadah Haji dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 23 Juli 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jemaah haji sedang berada di bandara bersiap kembali ke tanah air (Sumber: dokpri)

Semua jemaah haji Indonesia telah kembali dari Tanah Suci ke tanah air per tanggal 22 Juli 2024. Kloter terakhir yang dipulangkan dari Tanah Suci ke tanah air adalah Kloter 30 asal Embarkasi Kertajati (KJT 30), Jawa Barat.

KJT 30 dipulangkan melalui Bandara AMAA (Amir Muhammad Bin Abdul Aziz), Madinah. Hal itu dikarenakan KJT 30 tentunya merupakan jemaah haji Gelombang II dan semua jemaah haji Gelombang II pulang ke tanah air melalui Bandara AMAA.

Setelah jemaah haji KJT 30 kembali ke tanah air praktis tak ada lagi kloter jemaah haji yang tersisa di sana. Hal itu berarti penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M telah seratus persen usai.

Ilustrasi jemaah haji turun dari pesawat (Sumber: dokpri)

Secara keseluruhan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan baik, sukses, dan lancar. Kalau pun ada sedikit-sedikit hal yang kurang itu merupakan sesuatu yang "wajar".

Berdasarkan informasi yang disampaikan Media Center Kementerian Agama (22/07), jemaah haji reguler yang wafat pada musim haji tahun ini mencapai 461 orang. Sedangkan jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi, yakni di Mekkah, Madinah, dan Jeddah ada 62 orang.

Dalam perspektif agama, jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci itu adalah para syuhada, yakni mati dalam keadaan syahid. Dikatakan demikian karena mereka meninggal dalam keadaan menjalankan perintah Allah SWT, yakni melaksanakan ibadah haji.

Sementara itu jemaah haji yang bisa kembali ke tanah air tentu patut bersyukur. Sebab mereka bisa berkumpul kembali dengan keluarga, bisa kembali bertemu dengan teman atau kolega, dan bisa beraktivitas kembali seperti biasa.

Jemaah haji yang kembali ke tanah air, mereka adalah para alumni "diklat 40 hari" di Tanah Suci. Hal itu dikarenakan selama 40 hari para jemaah haji dididik dan dilatih agar memiliki sikap dan sifat yang baik.

Melalui berbagai ritual ibadah haji seperti tawaf, sa'i, wukuf, melontar jumrah, mabit di Muzdalifah dan Mina, dan lain-lain, para jemaah haji dididik dan dilatih agar memiliki sikap dan sifat sabar, tawakkal, pemaaf, disiplin, rendah hati, toleran, moderat, ulet, pantang menyerah, peduli, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline