Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Sebelum Berangkat, Apa yang Harus Dipersiapkan Jemaah Haji?

Diperbarui: 4 Mei 2024   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jemaah haji sedang di depan Ka'bah (Sumber: dokpri)

Pemerintah Indonesia akan mulai memberangkatkan Jemaah haji Gelombang I mulai tanggal 12 Mei 2024. Mereka akan diberangkatkan dari 14 embarkasi berbeda di seluruh Indonesia.

Ke-14 embarkasi dimaksud adalah BTJ (Banda Aceh), KNO (Kualanamu), PDG (Padang), BTH (Batam), PLM (Palembang), JKG (Jakarta Pondok Gede), JKS (Jakarta Bekasi), SOC (Solo), SUB (Surabaya), BDJ (Banjarmasin), BPN (Balikpapan), UPG (Ujungpandang), LOP (Lombok), dan terakhir embarkasi terbaru KJT (Kertajati).

Para Jemaah haji (reguler) akan tinggal di Arab Saudi selama kurang lebih 40 hari. Rinciannya, 8-9 hari di Madinah dan 31-32 hari di Mekkah.

Sedangkan perjalanan keberangkatan dari embarkasi ke Arab Saudi dihitung waktu satu hari dan kepulangan dari Arab Saudi ke tanah air juga dihitung waktu satu hari. Jadi total perjalanan ibadah haji 42 hari, mulai dari berangkat sampai kembali lagi ke tanah air.

Perjalanan ibadah haji yang cukup makan waktu lama tersebut tentu memerlukan persiapan yang matang dan maksimal dari para jemaah haji. Hal itu agar perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji berlangsung dengan baik, aman, dan nyaman sesuai yang diharapkan.

Lantas apa yang harus dipersiapkan oleh para jemaah haji? Persiapan itu ada dua, yakni berupa materiil dan non-materiil.

Persiapan yang berupa materiil yaitu menyangkut atau bersifat kebendaan, seperti kebugaran fisik dan logistik. Sedangkan  persiapan berupa non-materiil sebaliknya, bersifat bukan kebendaan. Dalam hal ini berupa kesiapan mental.

Persiapan materiil dan non-materiil ini sesungguhnya sama pentingnya. Akan tetapi jika diurutkan, tentu persiapan non materiil, yakni kesiapan mental jadi yang utama.

Tidak semua Jemaah haji memiliki kesiapan mental yang sama. Banyak diantaranya yang merasa was-was, kurang percaya diri, kurang yakin, bahkan rasa takut yang berlebihan.

Pernah ada kasus, seorang Jemaah haji sampai kabur dari embarkasi pulang kembali ke rumahnya karena memiliki perasaan tadi, yakni merasa was-was, kurang percaya diri, kurang yakin, bahkan takut. Jemaah itu urung berangkat melaksanakan ibadah haji.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline