Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Partai Demokrat "Bertukar Tempat" dengan PKB

Diperbarui: 17 September 2023   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://radarlombok.co.id/ 

Awal September Partai Demokrat pecah kongsi dengan Partai Nasdem dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) pasca bakal capres (calon presiden) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dipasangkan dengan ketua umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin alias Cak Imin.

Partai Demokrat menyebut Partai Nasdem dan Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan. Partai Demokrat merasa tidak diajak bicara ketika Partai Nasdem memasangkan Anies Baswedan dengan Cak Imin. Padahal Partai Demokrat berkeinginan dan punya keyakinan Anies Baswedan akan dipasangkan dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), sang ketua umum Partai Demokrat.

Setelah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan, Partai Demokrat belum menentukan pilihan ke mana akan bergabung. Apakah gabung dengan kubu bakal capres Ganjar Pranowo atau gabung dengan kubu bakal capres Prabowo Subianto. Hal itu berlangsung sampai tanggal 16 September 2023.

Pada tanggal 17 September 2023 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pertemuan dengan bakal capres Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo, Hambalang, Jawa Barat.

Dalam pertemuan itu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyatakan sikap politiknya. Partai Demokrat menyatakan dukungannya secara resmi kepada ketua umum Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 nanti.

Dengan demikian Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dikomandani Prabowo Subianto mendapat tambahan dukungan partai politik. Sebelumnya Koalisi Indonesia Maju telah mendapat dukungan beberapa partai politik.    

Selain Partai Gerindra, Koalisi Indonesia Maju juga mendapat dukungan dari PAN (Partai Amanat Nasional), Partai Golkar, Partai Gelora, dan PSI (Partai Solidaritas Indonesia).

Ada hal yang unik di sini. Partai Demokrat seolah "bertukar tempat" dengan PKB. Sebab PKB sebelum bergabung dengan Koalisi Perubahan justru merupakan tandem Partai Gerindra dan membentuk KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya).

Nama KKIR mudah ditebak, diambil dari PKB dan Partai Gerindra. Ada kata "Kebangkitan" dan kata "Indonesia Raya".

Namun pasca Pan dan Partai Golkar gabung dengan KKIR, Prabowo Subianto tiba-tiba mengubah nama koalisi dari KKIR jadi KIM. Hal itu tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan salah satu pendiri KKIR, yakni Cak Imin dengan PKB nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline