Kabar mengejutkan terkait dengan Pilpres (Pemilihan Umum Presiden) 2024 muncul di akhir bulan Agustus 2023. Kabar yang dimaksud adalah tentang munculnya wacana bacapres (bakal calon presiden) Anies Baswedan akan dipasangkan dengan ketua umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), yakni Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin alias Cak Imin sebagai bacawapres (bakal calon wakil presiden).
Munculnya wacana Anies-Cak Imin disebut mengejutkan karena selama ini orang membicarakan Anies akan berpasangan dengan ketua umum Partai Demokrat, yakni AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Sebelumnya hampir tak terdengar ada wacana Anies-Cak Imin.
Pihak yang paling bereakasi dan meradang dengan munculnya wacana Anies-Cak Imin tentu saja Partai Demokrat. Sebab mereka sudah merasa hampir pasti bahwa AHY sang ketua umum akan menjadi pasangan Anies di Pilpres 2024 nanti. Bahkan sempat beredar kabar bahwa pasangan Anies-AHY akan dideklarasikan tanggal 9 September 2023 bertepatan dengan ulang tahun Partai Demokrat.
Partai Demokrat menyebut bahwa ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh telah mengambil keputusan sepihak menjadikan Cak Imin sebagai pendamping Anies. Mereka mengklaim tidak dilibatkan sama sekali dalam pengambilan keputusan itu.
Partai Demokrat menyebut bahwa mereka "dipaksa" menerima penetapan Cak Imin sebagai pendamping Anies. Partai Demokrat kemudian menyebut bahwa Partai Nasdem dan Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan.
Tak heran jika kemudian Partai Demokrat bereaksi keras dan spontan dengan melakukan tindakan penurunan baliho Anies Baswedan. Kamis malam (31/08) para pengurus Partai Demokrat di berbagai wilayah serempak melakukan take down semua baliho berbau Anies Baswedan.
Dengan demikian Partai Demokrat berpotensi pecah kongsi dengan Partai Nasdem dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Partai Demokrat mungkin saja akan keluar dari Koalisi Perubahan.
Mengenai munculnya wacana Anies-Cak Imin, ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut hal itu baru sebatas angguk-anggukan saja. Hal itu belum diformalkan.
Surya Paloh juga mempersilahkan jika akhirnya Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan. Surya Paloh akan menghormati keputusan itu.
Sebelumnya memang sempat beredar kabar bahwa Surya Paloh kurang sreg dengan pilihan Anies Baswedan memilih AHY sebagai bacawapresnya. Surya Paloh dengan Partai Nasdemnya terlihat mengulur-ulur waktu dan menunda-nunda deklarasi Anies-AHY. Padahal PKS dan Partai Demokrat sudah berulang kali mendesak agar segera dilakukan deklarasi.