Tanggal 9 Zulhijjah 1444 Hijriyah seluruh umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji semua berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Wukuf adalah salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan oleh mereka yang melaksanakan ibadah haji. Jika tidak, maka ibadah hajinya batal alias tidak sah.
Tahun ini otoritas Arab Saudi kembali memberlakukan kuota haji normal seperti sebelum terjadinya pandemi covid-19. Kuota haji yang diberikan oleh otoritas Arab Saudi kepada semua negara berpenduduk muslim dari seluruh dunia di tahun 2023 ini sekira 2 juta orang.
Indonesia termasuk negara yang diberi kuota haji paling banyak. Kuota haji yang diberikan otoritas Arab Saudi kepada Indonesia sebanyak 221.000 orang plus tambahan 8.000 orang.
Negara selanjutnya yang diberikan kuota haji terbanyak setelah Indonesia berturut-turut adalah Pakistan (179.210 orang), India (175.025 orang), Bangladesh (127.198 orang), Nigeria (95.000 orang), dan Iran (87.550 orang).
Kemudian disusul Turki (79.000 orang), Mesir (78.000 orang), Aljazair (41.300), dan Sudan (32.000 orang).
Kuota haji yang diberikan kepada 10 (sepuluh) negara di atas termasuk Indonesia, jika dikumulatifkan mencapai 1.115.283 orang. Artinya negara-negara selain 10 (sepuluh) negara itu diberikan kuota lebih sedikit dari ke-10 negara itu.
Sebanyak dua juta orang jemaah haji dari sekuruh penjuru dunia itu hari ini berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Mereka bahkan datang dari negeri yang sangat jauh, baik dari Afrika, Amerika, Australia, Eropa, dan juga Asia.
Jutaan jemaah haji itu datang dari berbagai negara dengan beragam status dan strata sosial. Diantara mereka sangat mungkin dan hampir pasti ada pejabat, birokrat, akademisi, konglomerat, pengusaha, militer, pegawai, pedagang, nelayan, petani, dan lain-lain.
Jutaan jemaah haji itu semua hadir dan berkumpul tanpa kecuali di tempat yang sama, yakni Padang Arafah. Mereka berada di sana dengan tujuan yang sama, yakni untuk melakukan wukuf bersama-sama. Mereka juga di sana dengan memakai pakaian yang sama, yakni dua helai kain warna putih dan tak berjahit.